Halaman

Sabtu, 26 Oktober 2013

Can I Be Super-Whale?

"Hiu merupakan hewan yang paling efisien dan efektif dalam hal memburu, mereka menggunakan semua inderanya mulai dari penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba. Aroma darah akan tercium, mangsa yang bergerak akan terlihat. Dengan kerjasama setiap organ yang hebat maka terciptalah jalur kematian." Itu waktu gue nonton Nat Geo Wild, dan itu semua merupakan kata-kata yang gue inget.





Dengan mata berbinar, dan mencoba mengingat semuanya agar gue bisa tulis kembali, ternyata gue tidak terlalu ahli dalam menceritakan kembali.

Ikan Hiu Kepala Martil yang penglihatannya super, Tikus apa ya itu yang ada di Australia dengan perabanya yang super walaupun dia buta, dan banyak lagi karena gue lupa..........

Hewan-hewan seperti diatas dengan kemampuannya yang super dalam hal memburu sangat keren. Coba jika kita beralih dengan kita, ya kita manusia.

Spiderman yang super karena dapat tahan melawan musuh sambil pakai baju yang super ketat, Superman yang tidak tahu malu pakai celana dalam di depan, walaupun dengan hadirnya film Man Of Steel udah jadi lawakkan basi, Iron Man yang kuat pake baju besi, Hulk yang bisa tambah kuat kalau lagi marah.

Sayang, itu cuma dunia imajinasi, alias aslinya gak ada manusia kayak gitu.

Tapi, gue teringat pada kata "Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna."

Ya, kita memang lebih sempurna karena kita punya akal dan budi. Sedangkan hewan hanya punya sugesti. Itu yang gue tau.

Dan dengan mempunyai akal dan budi kita jadi manusia yang kadang gak bisa lawan hawa nafsu, semangat yang tinggi, pantang menyerah, malas, sopan santun, gak pakai hukum rimba dalam bersosialisasi, dan lain-lain.

Gue jadi inget, dengan anime Eyeshield 21 waktu Sena kalah dari Panther terus Panther bilang "Apa kamu sudah menggunakan seluruh kemampuanmu untuk melawanmu?"

Gue sendiri yang denger agak tertusuk, karena apa? Karena gue selalu melakukan sesuatu setengah-setengah.

Karena itu gue sampai sekarang masih jadi orang yang biasa-biasa aja, gak menonjol.

Misal, dalam hal belajar, hanya dengan kondisi tertentu gue semangat belajar, cuma mau belajar kalau ada moodnya. 

Apa karena tujuan gue yang belum jelas kedepannya atau karena gue terlalu males untuk ngambil resiko?

Resiko karena takut ngedown karena sudah berjuang tapi sia-sia, tujuan yang kurang jelas, karena kita hanya diharuskan belajar mata pelajaran tertentu dan mendapat nilai yang baik, tanpa harus tau, apa dengan belajar pelajaran ini akan berguna dimasa depan gue nantinya?

Ketika Hiu menggunakan seluruh organnya untuk memburu.

Lalu apa gue harus menggunakan seluruh kemampuan gue untuk menjadi yang terbaik?

Seharusnya gue jawab iya dengan lantang.

Tapi apa gue termasuk orang yang bisa jaga omongan gue?

Gue ragu.

Gue gak punya cacat fisik apalagi mental, dalam hal ekonomi gue bisa bilang gue dikasih semua fasilitas yang gue mau sama orang tua. Apa karena semua ini gue jadi ngerasa nyaman, dan dengan kenyamanan ini gue anggep gue udah lebih sukses dari orang lain yang punya kekurangan tapi punya semangat yang besar?

Gue salah. Bukan penyesalan yang gue harapkan, tapi semangat dan keteguhan yang gue harapkan untuk jalan kedepan.

Amin.

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar