"Gimanasih perasaan dia ke gue? Kok gak ada perubahan apa-apa ya?"
"Masih deketsih, cuma bingung gue, dia sama sekali gak gerak."
Ujar Jubaidah setelah menyatakan cinta kepada orang yang ia cintai.
Bukannya semakin lega, justru sekarang Jubaidah makin bingung, kenapa dia bersikap biasa aja setelah dia tau siapa yang Jubaidah suka.
Seharusnya Jubaidah senang, karena dia bersikap tidak seperti yang Jubaidah bayangkan sebelum menyatakan, yaitu dijauhi.
Berada didekatnya, tapi merasa berada sangat jauh.
Mungkin kata-kata ini yang sedang mewakili perasaan Jubaidah sekarang.
Dia masih bermain dengan dia, masih seperti hari-hari biasa sebelum menyatakan cinta kepada dia.
"Mungkin ini penolakkan halus." Ujar Jubaidah.
Jelas saja, orang yang disukai Jubaidah hanya berbalas senyum dan mengatakan semua perasaan itu wajar. Memang benarsih, tapi apa ada jawaban yang pasti?
"Mungkin dia takut kehilang rasa cinta gue." Ujar Jubaidah lagi.
Memang orang yang disukai Jubaidah biasa saja, entah apa yang membuat Jubaidah suka terhadapnya mungkin bagaikan ilham yang sangat asing memasuki dirinya, hingga saat ini, ia tidak tahu apa yang membuat Jubaidah suka kepadannya. Yang pasti, Jubaidah selalu melihat kelebihan yang dia anggap sebagai kekurangannya.
Rasanya Jubaidah ingin bilang, "Kamu gak seburuk itu untuk dicintai, setidaknya aku tahu apa kekurangmu, dan aku anggap itu sebagai kelebihan. Karena aku suka."
"Kenapa dia gak bales perasaan gue?" Ujar Jubaidah.
Harapan setelah Jubaidah menyatakan adalah dihargai, udah itu doang. Tapi, sebagai manusia yang tidak pernah puas. Jubaidah juga ingin dibalas. Rasanya, bagaimana ya cara mengungkapkan dalam kata-kata? Ya, untuk menyimpan perasaan itu sangat sulit sedangkan Jubaidah hampir setiap saat bertemu dia.
"Apa mungkin dia takut menyakiti perasaan gue?" Ujar Jubaidah.
Pikiran-pikiran, ribuan pertanyaan, ribuan perkiraan yang tidak ada habisnya menghabiskan waktu Jubaidah. Sungguh hal yang tidak penting untuk dipikirkan. Tapi entah kenapa Jubaidah memikirkan ini sepanjang malam.
Walaupun tidak ada hujan yang membuat Jubaidah terlihat seperti orang yang benar-benar kesepian, tapi malam ini, tanpa musik dikamarnya, tanpa buku yang akan dibaca. Dia merasakan rasa kesepian yang tidak ada habisnya.
Rasa kesepian yang timbul karena tidak ada orang yang dia sukai disampingnya.
"Masih deketsih, cuma bingung gue, dia sama sekali gak gerak."
Ujar Jubaidah setelah menyatakan cinta kepada orang yang ia cintai.
Bukannya semakin lega, justru sekarang Jubaidah makin bingung, kenapa dia bersikap biasa aja setelah dia tau siapa yang Jubaidah suka.
Seharusnya Jubaidah senang, karena dia bersikap tidak seperti yang Jubaidah bayangkan sebelum menyatakan, yaitu dijauhi.
Berada didekatnya, tapi merasa berada sangat jauh.
Mungkin kata-kata ini yang sedang mewakili perasaan Jubaidah sekarang.
Dia masih bermain dengan dia, masih seperti hari-hari biasa sebelum menyatakan cinta kepada dia.
"Mungkin ini penolakkan halus." Ujar Jubaidah.
Jelas saja, orang yang disukai Jubaidah hanya berbalas senyum dan mengatakan semua perasaan itu wajar. Memang benarsih, tapi apa ada jawaban yang pasti?
"Mungkin dia takut kehilang rasa cinta gue." Ujar Jubaidah lagi.
Memang orang yang disukai Jubaidah biasa saja, entah apa yang membuat Jubaidah suka terhadapnya mungkin bagaikan ilham yang sangat asing memasuki dirinya, hingga saat ini, ia tidak tahu apa yang membuat Jubaidah suka kepadannya. Yang pasti, Jubaidah selalu melihat kelebihan yang dia anggap sebagai kekurangannya.
Rasanya Jubaidah ingin bilang, "Kamu gak seburuk itu untuk dicintai, setidaknya aku tahu apa kekurangmu, dan aku anggap itu sebagai kelebihan. Karena aku suka."
"Kenapa dia gak bales perasaan gue?" Ujar Jubaidah.
Harapan setelah Jubaidah menyatakan adalah dihargai, udah itu doang. Tapi, sebagai manusia yang tidak pernah puas. Jubaidah juga ingin dibalas. Rasanya, bagaimana ya cara mengungkapkan dalam kata-kata? Ya, untuk menyimpan perasaan itu sangat sulit sedangkan Jubaidah hampir setiap saat bertemu dia.
"Apa mungkin dia takut menyakiti perasaan gue?" Ujar Jubaidah.
Pikiran-pikiran, ribuan pertanyaan, ribuan perkiraan yang tidak ada habisnya menghabiskan waktu Jubaidah. Sungguh hal yang tidak penting untuk dipikirkan. Tapi entah kenapa Jubaidah memikirkan ini sepanjang malam.
Walaupun tidak ada hujan yang membuat Jubaidah terlihat seperti orang yang benar-benar kesepian, tapi malam ini, tanpa musik dikamarnya, tanpa buku yang akan dibaca. Dia merasakan rasa kesepian yang tidak ada habisnya.
Rasa kesepian yang timbul karena tidak ada orang yang dia sukai disampingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar