Halaman

Minggu, 15 September 2013

Siswier

Terlepas dari liburan yang begitu mengharukan--karena pr tetep banyak besok akan kembali ke rutinitas sebagai siswa, gue sudah menjadi siswa selama 14 tahun, sungguh waktu yang sangat lama untuk mengahbiskan tenaga, waktu, otak dan kesenangan. Kesenangan? Ya karena gue selalu berusaha menikmati dunia gue sebagai siswier.

Banyak yang sudah gue alami selama bersekolah, baiklah bagaimana kalau gue jelasin dari pertama gue mengenal sekolah...


  TK Kecil.
Gue dua tahun untuk menjalani menjadi anak TK, selama ini gue menjadi murid pendiem bin pea, gue hanya mempunyai 1 teman, dan gue selalu memakai topi kebalik, entah ini karena trend tapi gue tersadar itu salah gaul sejak seorang nenek ngetawain gue sambil menunjut topi yang gue pakai.

  TK Besar.
Masih pendiem tapi gue cukup punya beberapa temen, gue nunggu antrian untuk main ayunan, perosotan dan lain-lain. Tapi yang paling sering gue lakukan adalah berdiam diri megangin pager sekolah sendirian. Setelah seminggu gue sekolah, gue memasuki kelas asing, gue sempet memuji "wah kelas yang bagus" gue bahkan sudah duduk manis di meja yang terdapat dikelas baru. Sampai ada yang nyolek gue untuk permisi karena itu bangku dia dan ternyata gue salah kelas.

  SD.
Masih pendiem saat gue kelas 1-3, gue bahkan suka disuruh-suruh untuk membeli ini itu. Saat kelas 4 gue mulai merubah jati diri gue yang pendiem menjadi tidak-pantas-disebut-pendiem. Gue sering melakukan aksi aneh dihadapan temen-temen gue, dan mungkin gue berubah karena faktor lingkungan yang mengharuskan gue berubah tetapi gue malah seperti menjadi orang lain. Selain itu, gue pernah nangis gara-gara ada temen sekelas gue suka sama gue.

  SMP.
Perubahan-menjadi-orang-lain mencapai puncak saat gue kelas 8, gue bener-bener gila disini. Gue bahkan menjadi ketua kumpulan orang gila, sungguh ajaib ketika ada orang yang mau mengakui kalau dia gila. Pada masa ini, terjadi emosi yang gue sendiri susah ngendaliin. Ya begitulah, masa ini masa transisi buat gue.

  SMA.
Mencoba untuk menjadi diri gue sewaktu TK, tapi bertemu dengan temen SD yang gue suka membuat gue mengurungkan niat dan apadaya gue sekarang malah lebih dianggap anak kecil sama temen-temen gue. Tapi, disini gue mulai memahami apa yang kata orang dengan masa SMA masa paling indah. Gue bisa ngeliat cowo ganteng, diri gue sendiri dan memahami tentang kerasnya kehidupan yang nantinya bakal gue hadapin.

Butuh waktu yang sangat lama untuk bersekolah, dan semua orang berharap akan berguna kelak, entah sekolah hanya prioritas atau penting. Hanya diri sendiri yang menentukan. Bukan nilai, guru, sekolah dimana. Bukan hanya itu sekolah buat gue sendiri ambil sbagian kehidupan gue saat ini penting karena gue bisa bertemu teman-teman yang berbeda-beda. 

Walaupun bisa ditemukan di dunia maya atau bahkan tetangga, tapi pertemanan dunia maya hanya bertahan sementara dan gue susah untuk bergaul dengan tetangga entah apa alasannya, gue cuma punya 1 temen sampai sekarang yang rumahnya deketan sama gue, itu juga gue udah kenal dia dari TK kalo gak salah. 

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar