Sesungguhnya hari ini gue sangat bingung mau ngebahas apa...Tapi karena gue lagi kepengen gue hanya bisa menceritakan tentang hari ini. Ya biasanya emang gue curhat mulukan ya disini...
Jadi...
Hari ini gue ikut Sutan ngumpul di lab, karena semua ketua kelas suruh ngumpul.
Ada Pak Darkam, Pak Munawir dan Pak Sugeng yang mungkin mempunyai ide sehingga para ketua kelas ngumpul.
"Assalamualaikum, ya langsung saja alasan kalian berkumpul disini calon-calon pemimpin karena kalian semua sudah dipercaya teman-teman untuk menjadi ketua kelas atau organisasi kelas atau organisasi apapun, meskipun sering dianggap remeh tapi dengan kalian memegang tanggung jawab untuk memimpin teman-teman kalian. Dengan kalian mengambil bagian entah menjadi ketua kelas, atau organisasi lainnya, kalian mempunyai pengalaman yang lebih dibanding temannya misalnya kalau kita maju ke publik akan ada rasa grogi tapi dengan bekal pengalaman mengambil bagian dari organisasi kalian menjadi sedikit lebih lega. Dan dengan jiwa leader kalian pasti kalian bisa mempengaruhi teman-teman kalian untuk menjadi lebih baik."
Sambil mendengarkan Pak Sugeng ngomong, kita ngabsen dengan menulis nama lengkap, kelas dan tanda tangan. Sungguh, perasaan ini sering datang, ketika fans menyerbu sang artis untuk sekedar tanda tangan, mencoba untuk jaim karena gue setiap hari selalu tanda tangan....ya di agenda.
"Nah dengan berkumpulnya kalian disini, SMA kita itu sekarang sudah menjadi sorotan, sekolah yang tidak dianggap remeh banyak prestasi yang sudah diraih, mulai dari olahraga dan baru-baru ini paskibra Rayhan yang ambil bagian melaksanakan upacara di istana negara lalu marching band tingkat nasional yang keluar negeri seperti negara-negara di Eropa."
Si Sutan senyum gue nanya, "siapa tet?" dengan nada bicara dikecilin dia spontan jawab "Faiz peleh."
Baru ingat, karena dia gak ngasih oleh-oleh ke gue. Kalau Rayhansih inget karena dia ngasih oleh-oleh ke gue. #kode.
"Kalau ada tamu entah dari luar kota dan kita belum mempersiapkan diri, apa yang akan dilihat tamu? Dari dulu SMA kita paling bermasalah dengan sampah, jelas karena murid kita ada sekitar 1800-an dan yang-bersih-bersih-sekolah kewalahan karena dia bisa ngangkut sampah sampai 3 kali sehari bisa dipastikan kita setiap harinya memproduksi 1 ton sampah. Maka dari itu, kami ingin membuat program bagaimana pengurangan sampah yang pastinya harus bisa didukung oleh semua masyarakat sekolah."
"Dengan penggunaan steroform yang secara penelitian tidak baik untuk menjadi alas makan, mungkin dalam waktu dekat tidak terasa tapi dalam jangka panjang kalian bisa merasakan kenapa penggunaan steroform tidak sehat bagi tubuh kita. Kita ingin semua masyarakat sekolah khususnya siswa untuk membawa tempat makan dari rumah, dengan ini kita bisa menghemat, sehat dan lebih efisien. Juga sama dengan gelas minum, kita bawa dari rumah."
"Kita akan membuat semacam bank sampah walaupun biasanya bank uang tapi kita bank sampah. Dengan memanfaatkan sampah, menjadi barang yang bisa kita olah kembali, lalu bisa dijual dengan sekolah, dengan ini kita bisa menumbuhkan jiwa bisnis."
Gue langsung teringat cemilan Azoy, yang akhir-akhir ini sering gue jual bersama temen-temen gue.
"Jadi, kita akan menyediakan kantong besar untuk sampah yang bisa didaur ulang."
WAHHH KEREN BANGET, GUE BERHARAP BISA MEMINIMALISIR PEMANASAN GLOBAL, DAN INI LANGKAH KECILNYA. Baca disini!
"Nah sampai sini, apa kalian setuju? Bagaimana pendapat kalian? Coba mulai dari Rafta" Ujar Pak Darkam.
"Menurut sayasih, ini sangat menarik. Tapi bagaimana dengan siswa yang berpendapat "Ah udah SMA masa bawa tempat makan kayak anak kecil aja." Itu salah satu penghambat dari pelaksanaan program ini."
"Lalu kamu harus bagaimana agar teman-teman kamu ikut serta dalam melaksanakan program ini?"
Ya begitulah jawabannya, kemudian Pak Sugeng menambahkan.
"Permasalahannya ada di intern, di dalam diri kita sendiri, kita mau terus-terus gengsi atau melakukan hal yang baik untuk sekarang ataupun di masa yang akan datang." Kurang lebih begitu, gue sendiri lupa.
Diakhir pemberitahuan ini, Pak Darkam mengucapkan salam dan berdoa. Kemudian salim-saliman.
Wassalam.
Jadi...
Hari ini gue ikut Sutan ngumpul di lab, karena semua ketua kelas suruh ngumpul.
Ada Pak Darkam, Pak Munawir dan Pak Sugeng yang mungkin mempunyai ide sehingga para ketua kelas ngumpul.
"Assalamualaikum, ya langsung saja alasan kalian berkumpul disini calon-calon pemimpin karena kalian semua sudah dipercaya teman-teman untuk menjadi ketua kelas atau organisasi kelas atau organisasi apapun, meskipun sering dianggap remeh tapi dengan kalian memegang tanggung jawab untuk memimpin teman-teman kalian. Dengan kalian mengambil bagian entah menjadi ketua kelas, atau organisasi lainnya, kalian mempunyai pengalaman yang lebih dibanding temannya misalnya kalau kita maju ke publik akan ada rasa grogi tapi dengan bekal pengalaman mengambil bagian dari organisasi kalian menjadi sedikit lebih lega. Dan dengan jiwa leader kalian pasti kalian bisa mempengaruhi teman-teman kalian untuk menjadi lebih baik."
Sambil mendengarkan Pak Sugeng ngomong, kita ngabsen dengan menulis nama lengkap, kelas dan tanda tangan. Sungguh, perasaan ini sering datang, ketika fans menyerbu sang artis untuk sekedar tanda tangan, mencoba untuk jaim karena gue setiap hari selalu tanda tangan....ya di agenda.
"Nah dengan berkumpulnya kalian disini, SMA kita itu sekarang sudah menjadi sorotan, sekolah yang tidak dianggap remeh banyak prestasi yang sudah diraih, mulai dari olahraga dan baru-baru ini paskibra Rayhan yang ambil bagian melaksanakan upacara di istana negara lalu marching band tingkat nasional yang keluar negeri seperti negara-negara di Eropa."
Si Sutan senyum gue nanya, "siapa tet?" dengan nada bicara dikecilin dia spontan jawab "Faiz peleh."
Baru ingat, karena dia gak ngasih oleh-oleh ke gue. Kalau Rayhansih inget karena dia ngasih oleh-oleh ke gue. #kode.
"Kalau ada tamu entah dari luar kota dan kita belum mempersiapkan diri, apa yang akan dilihat tamu? Dari dulu SMA kita paling bermasalah dengan sampah, jelas karena murid kita ada sekitar 1800-an dan yang-bersih-bersih-sekolah kewalahan karena dia bisa ngangkut sampah sampai 3 kali sehari bisa dipastikan kita setiap harinya memproduksi 1 ton sampah. Maka dari itu, kami ingin membuat program bagaimana pengurangan sampah yang pastinya harus bisa didukung oleh semua masyarakat sekolah."
"Dengan penggunaan steroform yang secara penelitian tidak baik untuk menjadi alas makan, mungkin dalam waktu dekat tidak terasa tapi dalam jangka panjang kalian bisa merasakan kenapa penggunaan steroform tidak sehat bagi tubuh kita. Kita ingin semua masyarakat sekolah khususnya siswa untuk membawa tempat makan dari rumah, dengan ini kita bisa menghemat, sehat dan lebih efisien. Juga sama dengan gelas minum, kita bawa dari rumah."
"Kita akan membuat semacam bank sampah walaupun biasanya bank uang tapi kita bank sampah. Dengan memanfaatkan sampah, menjadi barang yang bisa kita olah kembali, lalu bisa dijual dengan sekolah, dengan ini kita bisa menumbuhkan jiwa bisnis."
Gue langsung teringat cemilan Azoy, yang akhir-akhir ini sering gue jual bersama temen-temen gue.
"Jadi, kita akan menyediakan kantong besar untuk sampah yang bisa didaur ulang."
WAHHH KEREN BANGET, GUE BERHARAP BISA MEMINIMALISIR PEMANASAN GLOBAL, DAN INI LANGKAH KECILNYA. Baca disini!
"Nah sampai sini, apa kalian setuju? Bagaimana pendapat kalian? Coba mulai dari Rafta" Ujar Pak Darkam.
"Menurut sayasih, ini sangat menarik. Tapi bagaimana dengan siswa yang berpendapat "Ah udah SMA masa bawa tempat makan kayak anak kecil aja." Itu salah satu penghambat dari pelaksanaan program ini."
"Lalu kamu harus bagaimana agar teman-teman kamu ikut serta dalam melaksanakan program ini?"
Ya begitulah jawabannya, kemudian Pak Sugeng menambahkan.
"Permasalahannya ada di intern, di dalam diri kita sendiri, kita mau terus-terus gengsi atau melakukan hal yang baik untuk sekarang ataupun di masa yang akan datang." Kurang lebih begitu, gue sendiri lupa.
Diakhir pemberitahuan ini, Pak Darkam mengucapkan salam dan berdoa. Kemudian salim-saliman.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar