Halaman

Rabu, 25 September 2013

Lebih Mencintai Orang Lain Daripada Diri Sendiri.

Hari ini keluhan gue semacem "Duh mata gue perih banget dah." "Duh ingus gue meler terus." "Duh tebir batsih." "Mau bobok."

Gue dengerin guru ngomong, ngejelasin, pikiran gue kemana-mana. Hidup gue yang semakin absurd tetap gue perjuangkan sampai gue menulis artikel ini, dan cairan putih bening yang selalu mengalir di hidung yang mungkin terindah karena seumur hidup gue cuma punya satu hidung.


Selama gue mengeluh tentang keadaan gue yang mungkin akan sakit, gue berpikir tentang dulu-dulu, yaitu ketika lo lebih cinta orang lain dibanding diri lo sendiri.

Akhir-akhir ini gue juga sering nulis artikel dengan penulisan "showing", Gue suka, karena menurut gue perasaan yang gue sampaikan dapet ketika gue menulis dengan cara ini.

Oke lanjut aja deh dengan maksud, tujuan, serta visi misi dalam pembuatan artikel yang damai, sejahtera, sehat dan sentosa.



"Cie Jubaidah seneng banget keliatannya akhir-akhir ini, kenapa? Lagi jatuh cinta?" Ujar temen sekelas Jubaidah.

"Iya tau aja loehhhh!" Sambil senyum-senyum malu Jubaidah meninggalkan temannya, takut ditanya lebih lanjut. Sejujurnya teman Jubaidah tidak benar-benar ingin tahu hanya saja ini tebakan beruntung.

Jubaidah akhir-akhir ini memang sedang menyimpan rasa kepada Sugi, yang kelasnya berada disebelah kelas Jubaidah, mereka saling kenal, tapi tidak begitu dekat, kalau ketemu juga jarang nyapa walaupun si Jubaidah ngebet banget pengen disapa duluan, apadaya Sugi tidak terlalu peduli akan kehadiran sesaat Jubaidah.

Jubaidah tidak langsung menyerah dengan pikiran-pikiran negatif yang sering dilanda orang yang sedang kasmaran seperti, "Ah gak mungkin dia suka sama gue." Justru Jubaidah dengan langkah tegap maju optimis bisa mendapatkan hati Sugi. Walaupun langkahnya tidak maju-maju alias jalan ditempat.

Jelas, Jubaidah hanya bertekad untuk mendapatkannya tapi tidak beraksi untuk mendapatkannya, dengan alasan "Ah guekan cewek masa gue duluan sih yang mulai."

Akhirnya Jubaidah hanya mencintai Sugi diam-diam alias menjadi secret admirer. 

"Menjadi secret admirer adalah hal yang sia-sia, perasaan yang besar tidak akan terbalaskan, cinta yang selalu tumbuh akan rusak suatu saat nanti, kalau sudah tahu kalau cinta tidak harus memiliki, akhirnya kita hanya iklas, terpaksa iklas." Ujar Jubaidah, saat merenung sebelum tidur.

Setelah ia memikirkan tentang nasib kisah cintanya dan Sugi, Jubaidah tidak bisa tidur, sangat sulit untuk Jubaidah tidur. 

Jubaidah gundah, gulana, galau yang membuat Jubaidah males ngapain-ngapain mau eek jadi ditahan, mau pipis ditahan, mau makan males nanti kebelet boker, mau minum males nanti kebelet pipis.

Akhirnya Jubaidah sakit.

Ia benar-benar bingung hanya karena mencintai Sugi ia bisa jatuh sakit, membuat dirinya sakit secara fisik, walaupun Jubaidah sudah sakit secara batin. Apakah dengan mencintai seseorang bisa membuat kita mengabaikan diri kita sendiri? Biarkan diri kita sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar