Niat bikin artikel baru tapi baru sekitar dua paragraf gue ketiduran...
Gak sepenuhnya nyesel ketiduransih, betenya cuma satu, gue gak bisa memanfaatkan waktu karena nunda beberapa kegiatan lagi, positifnya gue bugar sedia kala, karena kemaren gue baru pulang pergi jam setengah 11 dan ada ulangan matematika, jadi gue sleepless.
Apadaya ulangan matematika ditunda...
Sudahlah iklasin saja.
Karena ini malam minggu dan gue baru bangun tidur, jadi...
Gue mendapatkan pencerahan dari beberapa orang yang gue kenal, yang kadang gue suka kalap dengan sifat bocah gue.
"Guetuh bukan jahat atau apa, tapi ya namanya temen deket kalo jadi pacar kan, agak gimana gitu kalo nantinya putus." -orang.
Kalau artikel gue yang ini tentang orang yang bingung karena berada di friendzone, kali ini gue mau bicarain tentang bingung jugasih karena berada di friendzone.
Cuma bedanya posisinya, artikel yang gue tadi sebutkan tentang bingung gimana kelunjutan love storynya karena naksir sama temen sendiri. Nah, kalau yang ini tentang bingung mau nerima temen sendiri yang berubah fungsi menjadi kekasih. Asik.
Gue yakin ada beberapa kalian yang pernah ngerasain ini? Kalau gue gak pernah.
Makanya ketika temen gue cerita ini gue bener-bener bingung.
Apa yang dia harapkan dari dia buang-buang waktu untuk cerita ke gue?
Mengharapkan beberapa nasihat, atau hanya biar dia lega.
Semakin gue mulai memahami bagaimana untuk bersikap dewasa, gue mencoba untuk menjadi kuping yang baik untuk orang-orang disekitar gue. Tapi kadang gue ngerasa untuk menjadi kuping yang baik itu gak cuma mendengarkan tapi memberi beberapa nasihat.
Tanpa maksud menggurui, tapi gue pernah memberikan nasihat lo harus begini biar blablabla, tapi dugaan gue salah, bukannya temen gue sekarang seneng malah makin sedih.
Oke, balik lagi, apa teman itu bisa berubah fungsi menjadi cinta?
Sebenernya, kan tahapan berhubungan dengan manusia lainkan...
Orang Asing - Teman Biasa - Deket Dengan Maksud Mau Dipacarin - Pacar.
Atau
Orang Asing - Teman Biasa - Temen Deket - Sahabat.
Nah, terkadang banyak yang salah paham dengan "Kenapasih lo deketin gue?" terus orang yang deket sama dia menjadi tersangka PHP.
Sedangkan orang yang dengan maksud pengen jadiin pacar, eh si doi malah lebih nganggep jadi sahabat. Jadi deh, ngenes juga.
Friendzone bisa terjadi karena emang kita tiba-tiba naksir temen sendiri, atau karena kita salah cara deketin dia.
Dan bagaimana orang yang nganggep temennya sahabat tapi temennya pengen yang lebih? Apa bakal nerima?
Itu tergantung diri lo sendiri, hati lo sendiri. Apa lo juga suka sama dia dan ingin jadi pacar atau suka karena temen deket.
Pertama, lo harus yakinin diri dan perasaan lo dulu, yakin. Jangan terlalu banyak mikir, karena itu malah nyusahin menurut gue.
Misal, Doi nunggu jawaban lo mau jadi temen aja atau pacar, eh lonya banyak mikir sampe doi nyerah dan bisa jadi ketika doi udah nyerah lo malah balik suka sama dia. JENGJENG. Bisa ajakan.
Kedua, ketika lo mau untuk menjadi pacar doi, ya selamat. Oke jadi gak seru, ya doain gue taken aja. Oke makin gak seru, ya pokoknya selamat karena lo berani mencoba hal yang dengan frekuensi kalau-putus-bakal-gak-sedeket-temenan-dulu.
Ketiga, ketika lo nolak untuk menjadi lebih dari temen. Ya, jangan coba untuk menyakiti hati temen lo sendiri. Maksudnya, dia punya keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Jangan ngehindar atau buat dia ngerasa malah-jadi-stranger. Tetep temenan, mempunyai hubungan baik dengan doi atau semua orang.
Cukup sekian, gak ada maksud menggurui. Wassalam
Gak sepenuhnya nyesel ketiduransih, betenya cuma satu, gue gak bisa memanfaatkan waktu karena nunda beberapa kegiatan lagi, positifnya gue bugar sedia kala, karena kemaren gue baru pulang pergi jam setengah 11 dan ada ulangan matematika, jadi gue sleepless.
Apadaya ulangan matematika ditunda...
Sudahlah iklasin saja.
Karena ini malam minggu dan gue baru bangun tidur, jadi...
Gue mendapatkan pencerahan dari beberapa orang yang gue kenal, yang kadang gue suka kalap dengan sifat bocah gue.
"Guetuh bukan jahat atau apa, tapi ya namanya temen deket kalo jadi pacar kan, agak gimana gitu kalo nantinya putus." -orang.
Kalau artikel gue yang ini tentang orang yang bingung karena berada di friendzone, kali ini gue mau bicarain tentang bingung jugasih karena berada di friendzone.
Cuma bedanya posisinya, artikel yang gue tadi sebutkan tentang bingung gimana kelunjutan love storynya karena naksir sama temen sendiri. Nah, kalau yang ini tentang bingung mau nerima temen sendiri yang berubah fungsi menjadi kekasih. Asik.
Gue yakin ada beberapa kalian yang pernah ngerasain ini? Kalau gue gak pernah.
Makanya ketika temen gue cerita ini gue bener-bener bingung.
Apa yang dia harapkan dari dia buang-buang waktu untuk cerita ke gue?
Mengharapkan beberapa nasihat, atau hanya biar dia lega.
Semakin gue mulai memahami bagaimana untuk bersikap dewasa, gue mencoba untuk menjadi kuping yang baik untuk orang-orang disekitar gue. Tapi kadang gue ngerasa untuk menjadi kuping yang baik itu gak cuma mendengarkan tapi memberi beberapa nasihat.
Tanpa maksud menggurui, tapi gue pernah memberikan nasihat lo harus begini biar blablabla, tapi dugaan gue salah, bukannya temen gue sekarang seneng malah makin sedih.
Oke, balik lagi, apa teman itu bisa berubah fungsi menjadi cinta?
Sebenernya, kan tahapan berhubungan dengan manusia lainkan...
Orang Asing - Teman Biasa - Deket Dengan Maksud Mau Dipacarin - Pacar.
Atau
Orang Asing - Teman Biasa - Temen Deket - Sahabat.
Nah, terkadang banyak yang salah paham dengan "Kenapasih lo deketin gue?" terus orang yang deket sama dia menjadi tersangka PHP.
Sedangkan orang yang dengan maksud pengen jadiin pacar, eh si doi malah lebih nganggep jadi sahabat. Jadi deh, ngenes juga.
Friendzone bisa terjadi karena emang kita tiba-tiba naksir temen sendiri, atau karena kita salah cara deketin dia.
Dan bagaimana orang yang nganggep temennya sahabat tapi temennya pengen yang lebih? Apa bakal nerima?
Itu tergantung diri lo sendiri, hati lo sendiri. Apa lo juga suka sama dia dan ingin jadi pacar atau suka karena temen deket.
Pertama, lo harus yakinin diri dan perasaan lo dulu, yakin. Jangan terlalu banyak mikir, karena itu malah nyusahin menurut gue.
Misal, Doi nunggu jawaban lo mau jadi temen aja atau pacar, eh lonya banyak mikir sampe doi nyerah dan bisa jadi ketika doi udah nyerah lo malah balik suka sama dia. JENGJENG. Bisa ajakan.
Kedua, ketika lo mau untuk menjadi pacar doi, ya selamat. Oke jadi gak seru, ya doain gue taken aja. Oke makin gak seru, ya pokoknya selamat karena lo berani mencoba hal yang dengan frekuensi kalau-putus-bakal-gak-sedeket-temenan-dulu.
Ketiga, ketika lo nolak untuk menjadi lebih dari temen. Ya, jangan coba untuk menyakiti hati temen lo sendiri. Maksudnya, dia punya keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Jangan ngehindar atau buat dia ngerasa malah-jadi-stranger. Tetep temenan, mempunyai hubungan baik dengan doi atau semua orang.
Cukup sekian, gak ada maksud menggurui. Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar