Halaman

Sabtu, 29 Juni 2013

Sekolah Bukan Hanya Untuk Formalitas.

Hari ini gue gak sengaja nonton berita dan beritanya itu tentang Bapak yang ditinggal istrinya karena sudah meninggal, dan Bapak itu mengurus 5 anak dengan pendapatan 35 ribu perhari.

Kebayang gak lo, tuh duit untuk 6 orang, apalagi yang orang boros 50ribu perhari foya-foya ngabisin duit orang tua lo. Kalau lo hidup di antara mereka, pasti lo bisa bersyukur nikmat sedikit apapun itu.


Nah beruntungnya kita engga ngerasain itu, beruntungnya kita hidup dengan materi yang mencukupi. Bisa sekolah, masih dikasih duit jajan lagi, bisa ngeakses internet yang udah menjadi kebutuhan primer, bisa beli baju bagus, dan lain-lain. Gue merasa beruntung dalam hal materi walaupun ada yang diatas gue, tapi kitakan hidup harus bersyukur menikmati nikmat yang di berikan Allah.

Kenapa itu jadi bahan berita?

Karena Bapak itu, menjual ginjalnya untuk ijazah kelima anaknya. Keren gak? Keren-keren serem kasiansih kalau gue. Bapak itu keren banget, menunjukkan sisi kepemimpinannya kepada anak-anaknya agar terus bisa sekolah. Seremnya ya lo bisa ngerasain sendirilah, kasiannya juga sama.

Lagi-lagi, kita dibuat merasa amat bersyukur atas kenyataan yang Bapak alami diatas. Kita masih bisa sekolah, beli buku-buku yang kita mau, banyak referensi pengetahuan yang kita bisa dapat, dan hanya duduk diam mendengarkan guru menjelaskan tanpa repot-repot nyari duit untuk sekolah. Beruntungkan?

Sebenernya, masih banyak banget orang-orang yang gak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya, mereka sangat ingin sekolah tapi dia dihadapkan pada kenyataan yang pahit. Hufffft, agak merenung.

Tapi, banyak juga orang yang bisa sekolah sampai jenjang tinggi dan tidak ia manfaatkan semaksimal mungkin, termasuk gue. Orang yang bisa melanjutkan sekolah, tapi dateng ke sekolah hanya main-main gak jelas sama temennya, atau bilang sekolah itu hanya formalitas.

Temen gue bilang "Sekolah itu cuma formalitas, coba kalau misalnya lo ditanyain sama tetangga lo sekolah dimana tapi lonya gak sekolah, malukan? Makanya kita sekolah cuma buat formalitas biar gak malu."

Gue hanya mengangguk setuju padahal dalem hatinya engga, gue gak bisa menyangkal pendapat orang lain secara terang-terangan, akhirnya cuma dimasukin kedalem hati.

Coba deh kalau kita membayangkan seperti, beruntungnya kita masih bisa menikmati sekolah padahal masih banyak yang gak bisa sekolah karena tidak ada biaya, beruntungnya kita bisa sekolah agar kita bisa maju, agar cita-cita kita tercapai suatu saat nanti, beruntungnya kita berpeluang mempunyai ilmu yang banyak suatu saat nanti.

Fungsi sekolah adalah mengembangkan potensi, sebagai modal penting dalam mencari mata pencaharian dan lain-lain. 

Gue berpendapat, untuk orang yang menganggap sekolah hanya untuk formalitas, untuk bertemu teman apalagi cuma nyari gebetan, ingin sekolah tanpa tugas tanpa bikin pusing kepala kita, buat apa sekolah? Hanya untuk membuang-buang waktu? Waktu itu mahal saking mahalnya gak ada yang jualnya, siapa yang bisa jual waktu btw?

Jangan sia-siakan waktu lo dibuang-buang untuk hal yang gak berguna, hal yang gak lo lakuin sepunuh hati, kalau lo gak suka terhadap suatu hal, tinggalin aja daripada buang waktu lo lebih banyak lagi.

Jangan buat diri lo menyesal pada akhirnya yang dulunya cuma lo habiskan secara percuma, menyesal itu terlalu menyakitkan walau hanya untuk dibayangkan apalagi kalau lo ngalamin itu.

Selagi kita masih ada dibagian orang-orang yang beruntung, lebih baik kita buat diri kita lebih beruntung karena usaha dan kerja keras kita, jangan buang waktu kita untuk hal-hal yang gak penting tujuannya, itu hanya membawa kita pada penyesalan.

Jangan pernah sia-siakan keberuntungan kita, jangan sia-siakan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Hendaknya kita bisa bersyukur dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya. 

Memang terlihat kalau gue ini terlalu serius, terlalu realistis atau apapun, semata-mata hanya untuk mencapai semua cita-cita gue. Jadi, gue mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah, tersinggung atau gue gak tau diri karena gue bukan siapa-siapa, hanya untuk membagikan pendapat secara tulisan.




Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar