Tidak seperti biasa setiap bagi raport yang gue tunggu dengan tidur. Oke, gue emang males berusan dengan hal yang bikin gue stress.
Tapi, hari ini adalah hari pembagian raport yang berbeda, which means. Gue nunggu nyokap gue dengan baca-baca buku gak jelas, atau main game tetep gak jelas, ngulet-ngulet, kebelet boker sampe 2 kali dan gue punya feeling gak asik.
Bener aja, nilai gue turun. Karena itu, gue stress. Memikirkan cara agar nilai gue berubah ASAP (as soon as possible). Gue mencoba untuk menutup raport dan membuka kembali hasilnya tetep sama. Gue butuh Dedy Corbuzier.
Dan parahnya raportnya udah ditulis pake pulpen. Gue mau nangis. Gue marah, emois berkoar-koar dan akhirnya gue tidur. Emang sebenernya gak baik, lagi stress dibawa tidur, tapi gue gak kuat.
Sebelum tidur, gue nanya temen-temen gue yang berkaitan dengan hasil dan gue bilang hasil turun gue. Temen gue menyemangati gue bagaikan, gue akan bertempur melawan pahlawan bertopeng. Salah, pahlawan bertopeng itu pahlawan baik, seharusnya gue berteman baik. Oke, abaikan saja yang ini.
"Semangat pang! Blablabla gue lupa gimana kata temen gue" -Ini kutipan dari beberapa temen gue, dan gue terharu. Gue berteman dengan orang baik, yang mendukung gue.
Gue kelas X yang naik ke kelas X1, yang pastinya akan ditentukan penjurusan. Disekolah gue hanya ada dua jurusan IPA dan IPS, gue termasuk IPA. Dan semoga gue kuat.
Tapi, ada yang gue garis bawahi dari kata-kata orang "Mau IPA atau IPS sama aja." Kenapa gue garis bawahi? Karena menurut gue kalo sama aja, artinya gak butuh penjurusan dong. Pasti ada bedanya, IPA atau IPS itu yang membimbing kita buat tercapainya jurusan yang akan kita ingin ambil di perguruan tinggi. IPA dengan jurusan seperti Dokter, Teknik Sipil, MIPA dan lain-lain. IPS dengan jurusan seperti Guru, Diplomat, dan lain-lain.
Dan jelas ada perbedaan mencolok antara IPA dan IPS, IPA itu pelajarannya bikin puyeng karena itung-itungan dan hasilnya pasti gak bisa di ganggu gugat sedangkan IPS berkaitan dengan sosial, masyarakat, dan biasanya anak IPS itu solidaritasnya tinggi.
Semua orang yang sedarajat maksutnya yang seumuran sama gue, pasti sangat mengharapkan PMDK atau masuk SMPTN melalui jalur undangan, begitupun gue. Guepun mulai sedikit terbiasa dengan belajar belajar belajar dari yang waktu SMP gue ogah-ogahan belajar. Tapi untuk sekarang gue masih kalah bersaing jika dibandingkan orang yang seumuran gue.
Sebelum pembagian raport gue baca blog bang Alitt yang Melawan Mental Block Yuk! entah gue suka banget sama blog bang Alitt, inspiratif banget, dan keren banget dia:D
Nah disitu dia bikin Dream Note, guepun terinpirasi untuk membuat itu juga.
Dan itu merupakan Dream Note gue, karena kata bang Alitt gue harus pamerkan Dream Note ini kesemua orang, dan gue gak peduli apa kata orang tentang ini. seperti kata Issabelle bilang ke Kurt dalam Glee Tidak, kamu emang harus lebih lancang dari ini. Bermimpilah lebih tinggi."
Sebelum bagi raport juga gue mendapat banyak pencerahan waktu career day yang narasumbernya bilang "Kamu harus bersakit-sakit dahulu untuk mendapatkan masa depan yang cerah, siapa bilang belajar itu menyenangkan, coba kalo dibandingkan dengan kamu bermain BB." Sayangnya gue gak pake BB.
"Nantinya kamu akan bersaing dengan 400 orang kalau kamu ingin mendapatkan satu bangku di ITB."
"Bedanya kita sebagai orang Indonesia dengan orang bule adalah kurangnya minat membaca."
Dan akhir kata, Kejarlah mimpimu dan basmi mental block!
Tapi, hari ini adalah hari pembagian raport yang berbeda, which means. Gue nunggu nyokap gue dengan baca-baca buku gak jelas, atau main game tetep gak jelas, ngulet-ngulet, kebelet boker sampe 2 kali dan gue punya feeling gak asik.
Bener aja, nilai gue turun. Karena itu, gue stress. Memikirkan cara agar nilai gue berubah ASAP (as soon as possible). Gue mencoba untuk menutup raport dan membuka kembali hasilnya tetep sama. Gue butuh Dedy Corbuzier.
Dan parahnya raportnya udah ditulis pake pulpen. Gue mau nangis. Gue marah, emois berkoar-koar dan akhirnya gue tidur. Emang sebenernya gak baik, lagi stress dibawa tidur, tapi gue gak kuat.
Sebelum tidur, gue nanya temen-temen gue yang berkaitan dengan hasil dan gue bilang hasil turun gue. Temen gue menyemangati gue bagaikan, gue akan bertempur melawan pahlawan bertopeng. Salah, pahlawan bertopeng itu pahlawan baik, seharusnya gue berteman baik. Oke, abaikan saja yang ini.
"Semangat pang! Blablabla gue lupa gimana kata temen gue" -Ini kutipan dari beberapa temen gue, dan gue terharu. Gue berteman dengan orang baik, yang mendukung gue.
Gue kelas X yang naik ke kelas X1, yang pastinya akan ditentukan penjurusan. Disekolah gue hanya ada dua jurusan IPA dan IPS, gue termasuk IPA. Dan semoga gue kuat.
Tapi, ada yang gue garis bawahi dari kata-kata orang "Mau IPA atau IPS sama aja." Kenapa gue garis bawahi? Karena menurut gue kalo sama aja, artinya gak butuh penjurusan dong. Pasti ada bedanya, IPA atau IPS itu yang membimbing kita buat tercapainya jurusan yang akan kita ingin ambil di perguruan tinggi. IPA dengan jurusan seperti Dokter, Teknik Sipil, MIPA dan lain-lain. IPS dengan jurusan seperti Guru, Diplomat, dan lain-lain.
Dan jelas ada perbedaan mencolok antara IPA dan IPS, IPA itu pelajarannya bikin puyeng karena itung-itungan dan hasilnya pasti gak bisa di ganggu gugat sedangkan IPS berkaitan dengan sosial, masyarakat, dan biasanya anak IPS itu solidaritasnya tinggi.
Semua orang yang sedarajat maksutnya yang seumuran sama gue, pasti sangat mengharapkan PMDK atau masuk SMPTN melalui jalur undangan, begitupun gue. Guepun mulai sedikit terbiasa dengan belajar belajar belajar dari yang waktu SMP gue ogah-ogahan belajar. Tapi untuk sekarang gue masih kalah bersaing jika dibandingkan orang yang seumuran gue.
Sebelum pembagian raport gue baca blog bang Alitt yang Melawan Mental Block Yuk! entah gue suka banget sama blog bang Alitt, inspiratif banget, dan keren banget dia:D
Nah disitu dia bikin Dream Note, guepun terinpirasi untuk membuat itu juga.
Dan itu merupakan Dream Note gue, karena kata bang Alitt gue harus pamerkan Dream Note ini kesemua orang, dan gue gak peduli apa kata orang tentang ini. seperti kata Issabelle bilang ke Kurt dalam Glee Tidak, kamu emang harus lebih lancang dari ini. Bermimpilah lebih tinggi."
Sebelum bagi raport juga gue mendapat banyak pencerahan waktu career day yang narasumbernya bilang "Kamu harus bersakit-sakit dahulu untuk mendapatkan masa depan yang cerah, siapa bilang belajar itu menyenangkan, coba kalo dibandingkan dengan kamu bermain BB." Sayangnya gue gak pake BB.
"Nantinya kamu akan bersaing dengan 400 orang kalau kamu ingin mendapatkan satu bangku di ITB."
"Bedanya kita sebagai orang Indonesia dengan orang bule adalah kurangnya minat membaca."
Dan akhir kata, Kejarlah mimpimu dan basmi mental block!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar