Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Jengukin, orang yang sakit.

Manda: "Pang, jengukin Ocha yuk."

Rafa: "Yauds."

Manda: "Gue nunggu di Alfa, rumahnya Gilang ya."

Rafa: "Yauds."

Acara hari ini adalah gue dan Manda akan ke rumah sakit jiwa tempat Ocha dirawat. Kasian, dia menderita kegilaan akibat pacaran 6 hari DBD.

Sebelum, gue jemput Manda gue bawa keju buat gue sendiri kok, bukan buat Ocha untuk gue makan selama perjalanan.

Dalam perjalanan, gue mabok, gue jalan muter-muter, dan ketemu.... *gak usah diterusin* misterius dikit boleh dunkk.

Manda: "Pang, kayaknya macet deh."

Rafa: "Yauds, belok aja kali ya."

Ternyata saat gue belok, gak macet, cuma truk yg jalannya lama. Saat gue melewati pabrik, Terjadi macet. Saat gue melewati pabrik yang satunya lagi, macet lagi. Gue....batin.

Beruntunglah gue nyampe rumah sakit dengan selamat, karena letaknya dekat, cuman....yang gue bawa itu badannya 5kali lipat gue.

Gue hanya ngikutin Manda, karena gue gak tau apa-apa, bahkan saat Manda buka sandal, gue juga ikut buka sandal.

Manda: "Kenapa gue harus buka sandal?"

Rafa: "Kenapa gue harus ngikutin lu?"

Ocha sedang makan siang, gue ditawarin Chocolatos yang sangat ingin gue makan, tapi harus jaim karena ada nyokapnya. Baru, gue mengeluarkan cakar gue untuk melahap beberapa makanan saat disuruh makan sama nyokapnya Ocha, dan nyokapnya ngasih roti. Ini acara jenguk-menjenguk yang indah.



Selama kita berada dirumah sakit, pada main logo quiz, dan merencanakan liburan "kami". Kami yang gue maksud adalah gue, manda, dan lain-lain tanpa Ocha. Begitulah kata Manda, Ocha hanya main dengan infusnya.

Apa yang biasa para perumpuan lakukan ketika main? Hanya ngobrol.

Ocha: "Kan tadi A *gak enak ngomongnya orang tua soalnya* dateng jengukin gue, terus pamit pulang, yang pas udah agak lama-lama, mereka dateng lagi mau ngambil sandal. Dia lupa pakai sandal yang pas pulang. Agak lucu."

Gue ngakak agak jaim, kenapa? Karena gue gak mau kualat ngetawain orang tua. Tapi, Manda terus ngebawa serius sampai gue ketawa ngakak. Gue gak mau tulis apa yang Manda bilang disini, karena agak kurang sopan. Guekan gak mau blog gue dianggap negatif, karena ngetawain orang tua.

Selama mereka ngobrol-ngobrol, gue adalah anak yang polos, gak tau apa-apa yang baru saja terjadi. Gue selalu nanya, dan mungkin Ocha dan Manda gondok, karena kepolosan gue ini;3

Saat gue nanya....

Rafa: "Naufal siapasih?"

Ocha: *bisik* "Pacar fiktifnya Manda."

Rafa: "Najong, kasian banget sih lo."

Gue menatap Manda, dengan wajah seperti "kenapa ingus lu dimulut semua?" Gue ngakak, tapi ada sisi khawatirnya juga, Manda gara-gara nunggu seseorang selama tiga tahun membuat dia harus memiliki pacar fiktif. Sangat biadab. Berterimakasihlah Manda, gue khawatir sama lu.

Untuk cowo yang baca blog gue, dan jomblo, lo boleh nanya ke gue tentang Manda, ready stock. Bisa nego.

Gue ngakak-ngakak karena membicarakan tentang cowo yang dulu gue taksir. Gue juga suka membuat kalimat dengan nada dangdut, karena TV yang disetel sedang memutar beraneka ragam lagu dangdut. Seperti...

Manda: "Eh lagu jadian gimana?"

Rafa: "Gaktau, serius gue gaktau."

Ocha: "Allhamdulillah pada gak tau."

Manda: "Yang dulu lagu disetel kenceng-kenceng, ngakunya lagi kerja."

Rafa: "Ayok kita jadian." dengan nada dicengkok-cengkokin dari nada "aku bukan boneka" -Rini Idol.

Gue ngakak, semuanya ngakak, gue yakin muka gue bener-bener merah, ditambah banyak jerawat karena gue sedang datang bulan.

Tapi, terdapat kerugian saat gue menyanyikan ini, karena gue jadi dipanggil Rafa Doll. Entah kenapa agak nyebelin. Tapi gue abaikan orang gila ini.

Gua dan Manda pamitan pulang dalam keadaan ngakak beneran, saat buka pintu ada temennya Ocha yang hendak menjenguk, kita keluar, gue masih ngakak sampe jongkok-jongkok di koridor rumah sakit, dan gue buka pintunya lagi sambil bilang, "Sorry ketinggalan sandalnya."

Gue mampir dulu ke warung padang, bukan gue yang mau makan, tapi Manda doang. Gue lebih kepengen nasi goreng sebaskom yang nyokap buat.

Dalam perjalanan pulang, macet, dan entah kenapa gue teringat waktu jatuh sebelum ke os bersama Iqro, Adeline, Tantri dan lain-lain.

Dan untuk keju yang gue bawa, belum gue makan saat perjalanan pergi, gue baru inget masih di box motor saat berada di rumah makan, jadi gue makan saat perjalanan pulang dan anehnya kenapa gue diliatin orang-orang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar