"Aku abis diputusin Fa, Aku masih cinta, rasanya ancur banget."
Ditengah-tengah semalem nyelesaiin blog gue kemaren, gue sambil dengerin sepupu gue curhat. Nelfon keputus-putus akhirnya lewat text.
Pasti semua orang pernah ngerasain sakit hati karena kehilangan sesuatu/seseorang atau disakitin seseorang. Kata Avril Lavigne "Everbody hurts someday." Jadi, hanya orang yang ngejauhin diri dari masalah, atau ngajauh dari hubungan terhadap sesama manusia, yang gak akan pernah tersakiti.
Hidup itu terlalu membosankan jika tidak ada sakit yang membuat kita berusaha menjadi yang terbaik, hidup itu gak hidup kalau kita hanya mengamati orang hidup sebagai manusia sosial, hidup itu gak seru kalau gak ada persaingan sesama manusia.
Gue sekarang mau nge-share apa yang gue simpulkan semalam. Jadi, di dalam suatu hubungan antar manusia sebagai kekasih adalah hubungan dimana dua orang memiliki rasa yang sama dengan karakter yang berbeda, ketika cewenya sakit, cowonya akan merasakan sakit yang dialami cewenya, begitupun sebaliknya. Jadi, kalau di dalam hubungan hanya satu yang tersakiti dan selalu mengalah, namanya pacaran yang dipertanyakan.
cewek adalah makhluk yang cendrung menggunakan perasaannya yang lembut, sedangkan cowok menggunakan logikanya. Ini sering banget gue denger dari orang-orang. Dan, memang rata-rata orang yang cerita sama gue begitu, sorry gue hanya bisa mendengarkan dan mempelajari masalah orang kalau hal cinta karena gue bener-bener gak pengalaman, kan masih unyu;3
Tapi, gue sebagai cewek yang berpikir 75% logika dan 25% perasaan, ngerasa, ngeliat cewek yang bilang "Gue masih cinta.", "Gue bakal nungguin lo sampai kapanpun.", atau yang berkaitan dengan perasaan yang gak bisa ngelepas kenyataan.
Kalau gue, jelas gue akan sedih tapi gue langsung mikir "Buat apa gue pertahanan hal yang akan membuang-buang waktu gue dan mempertahankan yang gak pantes di pertahanin." Oke, agak sarkas, tapi ini kenyataannya.
Nah, lain halnya dengan cewek yang bener-bener gak bisa ngelepasin atau perpisahan. Dia akan nangis setiap malem, atau bahkan menjadi cutter. Jujur, gue kadang greget naggepinnya, tapi kasian sedih, karena semua orang yang ada disekitar gue adalah orang baik.
Lanjut, seharusnya saat kita lagi sedih karena cinta khususnya, kita menggunakan logika kita buat ngeimbangi agar perasaan kita gak makin sakit. Logika sangat dibutuhkan ketika kita bilang, "Gue gak bakal bisa move on.", "Dia jahat banget buang aku kayak sampah." Dan sekarang gue bilang, Itu hidup, semua orang akan ngerasakan hal yang sama, sekarang lo tinggal gimana nanggepin rasa sakitnya, ngebiarin lo tetep sakit karena balikkan karena lo ngemis-ngemis cinta ke dia dan akhirnya ancur lagi, atau ngebiarin itu semua jadi pelajaran yang berharga?
Semua orang punya kapasitas perasaan masing-masing. Gak ada maksut gue buat ngehakimi atau menggurui. Maaf ya kalo berkesan begitu:)
"Jangan menjadi cewek murah kalau hanya untuk mendapatkan dia kembali."
Ya kata diatas itu bener, tugas cowok adalah agresif memburu cewek sedangkan cewek hanya menunggu. Dan ketika hubungan berakhir karena sudah saling gak cocok, jangan paksakan untuk balikkan karena hal seperti "Gue gak bisa tanpa dia, setengah diri gue ada di dia." itu alasan bodoh yang membuat hati makin sakit.
Banyak omong ya gue tapi gak ada solusinya? Maaf. Untuk kedua kalinya gue emang gak berpengalaman untuk hal ini tapi gue bisa ngerasain kalau temen gue cerita, dan solusinya adalah bagaimana lo mengendalikan perasaan dan logika lo. jadi, pesan gue "Gunakanlah sedikit logikamu agar tidak membuat hatimu jauh lebih sakit, menggunakan perasaan itu perlu tapi gak ada salahnya menggunakan logika saat melindungi perasaan agar tidak jatuh berkali-kali."
Jangan buat diri sendiri menderita ketika kita mencintai seseorang. Itu adalah cara yang salah dalam menjalankan hubungan, atau mungkin tidak mungkin hubungan kayak gitu akan serius.
Akhir kata, maaf kalau terkesan menghakimi atau menggurui, gue hanya berbagi pendapat. Wassalam.
Ditengah-tengah semalem nyelesaiin blog gue kemaren, gue sambil dengerin sepupu gue curhat. Nelfon keputus-putus akhirnya lewat text.
Pasti semua orang pernah ngerasain sakit hati karena kehilangan sesuatu/seseorang atau disakitin seseorang. Kata Avril Lavigne "Everbody hurts someday." Jadi, hanya orang yang ngejauhin diri dari masalah, atau ngajauh dari hubungan terhadap sesama manusia, yang gak akan pernah tersakiti.
Hidup itu terlalu membosankan jika tidak ada sakit yang membuat kita berusaha menjadi yang terbaik, hidup itu gak hidup kalau kita hanya mengamati orang hidup sebagai manusia sosial, hidup itu gak seru kalau gak ada persaingan sesama manusia.
Gue sekarang mau nge-share apa yang gue simpulkan semalam. Jadi, di dalam suatu hubungan antar manusia sebagai kekasih adalah hubungan dimana dua orang memiliki rasa yang sama dengan karakter yang berbeda, ketika cewenya sakit, cowonya akan merasakan sakit yang dialami cewenya, begitupun sebaliknya. Jadi, kalau di dalam hubungan hanya satu yang tersakiti dan selalu mengalah, namanya pacaran yang dipertanyakan.
cewek adalah makhluk yang cendrung menggunakan perasaannya yang lembut, sedangkan cowok menggunakan logikanya. Ini sering banget gue denger dari orang-orang. Dan, memang rata-rata orang yang cerita sama gue begitu, sorry gue hanya bisa mendengarkan dan mempelajari masalah orang kalau hal cinta karena gue bener-bener gak pengalaman, kan masih unyu;3
Tapi, gue sebagai cewek yang berpikir 75% logika dan 25% perasaan, ngerasa, ngeliat cewek yang bilang "Gue masih cinta.", "Gue bakal nungguin lo sampai kapanpun.", atau yang berkaitan dengan perasaan yang gak bisa ngelepas kenyataan.
Kalau gue, jelas gue akan sedih tapi gue langsung mikir "Buat apa gue pertahanan hal yang akan membuang-buang waktu gue dan mempertahankan yang gak pantes di pertahanin." Oke, agak sarkas, tapi ini kenyataannya.
Nah, lain halnya dengan cewek yang bener-bener gak bisa ngelepasin atau perpisahan. Dia akan nangis setiap malem, atau bahkan menjadi cutter. Jujur, gue kadang greget naggepinnya, tapi kasian sedih, karena semua orang yang ada disekitar gue adalah orang baik.
Lanjut, seharusnya saat kita lagi sedih karena cinta khususnya, kita menggunakan logika kita buat ngeimbangi agar perasaan kita gak makin sakit. Logika sangat dibutuhkan ketika kita bilang, "Gue gak bakal bisa move on.", "Dia jahat banget buang aku kayak sampah." Dan sekarang gue bilang, Itu hidup, semua orang akan ngerasakan hal yang sama, sekarang lo tinggal gimana nanggepin rasa sakitnya, ngebiarin lo tetep sakit karena balikkan karena lo ngemis-ngemis cinta ke dia dan akhirnya ancur lagi, atau ngebiarin itu semua jadi pelajaran yang berharga?
Semua orang punya kapasitas perasaan masing-masing. Gak ada maksut gue buat ngehakimi atau menggurui. Maaf ya kalo berkesan begitu:)
"Jangan menjadi cewek murah kalau hanya untuk mendapatkan dia kembali."
Ya kata diatas itu bener, tugas cowok adalah agresif memburu cewek sedangkan cewek hanya menunggu. Dan ketika hubungan berakhir karena sudah saling gak cocok, jangan paksakan untuk balikkan karena hal seperti "Gue gak bisa tanpa dia, setengah diri gue ada di dia." itu alasan bodoh yang membuat hati makin sakit.
Banyak omong ya gue tapi gak ada solusinya? Maaf. Untuk kedua kalinya gue emang gak berpengalaman untuk hal ini tapi gue bisa ngerasain kalau temen gue cerita, dan solusinya adalah bagaimana lo mengendalikan perasaan dan logika lo. jadi, pesan gue "Gunakanlah sedikit logikamu agar tidak membuat hatimu jauh lebih sakit, menggunakan perasaan itu perlu tapi gak ada salahnya menggunakan logika saat melindungi perasaan agar tidak jatuh berkali-kali."
Jangan buat diri sendiri menderita ketika kita mencintai seseorang. Itu adalah cara yang salah dalam menjalankan hubungan, atau mungkin tidak mungkin hubungan kayak gitu akan serius.
Akhir kata, maaf kalau terkesan menghakimi atau menggurui, gue hanya berbagi pendapat. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar