Halaman

Rabu, 12 Juni 2013

Berpetualangan mendapatkan wi-fi

Suppp??

Sesuai blog gue yang kemaren, gue akan cerita yang gue alami kemaren. Semoga kalimat ini bisa membuat anda semua tidak bingung. Terimakasih.

Baiklah, Seinget gue kemaren itu cuaca cukup panas...

                        


Gue sampai copet minum Helmy dari Sutan. Cukup mengerikan.

*berdeham* oke, Kemarin adalah hari pertama class meeting. Gue mager, gue smsan sama Iqro, dia juga mager. Akhirnya gue bermager-ria dirumah didepan HP dan laptop. Sampai saat Regita sms “Pang cepet kesini, spelling bee.”

Gue kaget, gue langsung bergegas mandi, waktu menunjukkan pukul setengah 9. Gue bilang sama Iqro, gue udah disekolah padahal gue lagi pakai kerudung. Tetep gue duluan yang sampai sekolah.

Gue celingukan sampai sekolah, tak tahu arah kemana aku akan berjalan, banyak orang tapi gue gak akan menanyakan apa yang ada di otak gue. Seperti...

Gue: “Kak, mau nanya arah.”

Stranger: “Nanya aja dek.”

Gue: “Arah mana yang harus saya tempuh agar saya sampai tujuan yang saya sedang pikirkan.”

Stranger: “Emang mau kemana?”

Gue: “Aku hilang arah, aku amnesia tiba-tiba. Apakah aku baru saja tertimpuk batu?”

*Hening* Mendapat cap buruk.
                              


Jujur, gue adalah orang yang kurang percaya diri, gue takut ketika gue memasuki suatu ruangan dan gue diperhatikan oleh seluruh yang ada di dalam ruangan itu. Dulu, gue selalu berdua sama temen gue kalo pertama kali masuk sekolah, pertama kali classmeeting, pertama kali masuk kelas.

Tapi, gue mulai berfikir dari sini. Gue bener-bener gak mandiri. Jadi, kemaren adalah hari pertama kali gue praktek ke sekolah sendiri. *tepuk tangan*

Oh untuk spelling bee, gue di ganti sama Shafira karena ya gue ngaret, gue harus jalan-jalan dulu untuk menyiapkan mental saat disekolah nanti. Ini lebay. Tapi serius.

Sebelum sekolah, gue sama Iqro udah janjian mau bawa laptop untuk numpang wi-fi disekolah, untuk blogging.

Sayangnya, kita berada ditempat yang berwi-fi jenuh(lemot abis), kalau di laptop Iqro gakbisa. Terus, temen gue ngajakin di tempat mereka mau futsal katanya ada wi-finya dan kencang.

Gue: “Boong ya?”

Rama: “Engga, kalau gak ada, gue bayarin warnet sejam-sejam.”

Frans: “Kalau gak ada, gue beliin 10 better bener pang.”

Gue menyetujui, akhirnya gue akan nyusul ke tempat mereka futsal bersama Iqro, Adeline, Tantri.

Sampai tempat futsal.

Yang ditempat futsal: “Ngepain lu kesini? Kaga ada wi-fi.”

Kampret, gue marah-marah, engga, bukan gue nagih kata-kata Ramadhan dan Frans. Akhirnya Rama beliin gue better dan Frans minta better gue. Ini...Aneh.

Selama mereka futsal, gue dan yang lainnya main poker.

Dan setelah mereka futsal ada yang ngajakin ke tempat yang anta beranta dari yang gue tahu. Oke, untuk masalah jalan, gue gak pernah bisa buat afal sama jalan ini itu dan lain-lain. Karena buat gue jalan, itu gak ada variasinya, hanya jalan aspal. Gimana gue inget???

Oke, kenapa gue kesana? Karena katanya ada 6 wi-fi yang kenceng-kenceng. Sampai pada dialog...

Iqro: “Dulu Bena sama Raditya Dika kayak gini gak ya?”

Gue: “Hah? Mana gue tau. Engga kayaknya.”

Iqro: “Ya, siapa tau dia suka nyari-nyari wi-fi kayak kita lakuin sekarang.”

Saat perjalanan...Ini agak memalukan, gue nabrak Adeline dari belakang dan nabrak Adeline lagi dari samping. Saat gue bilang ke anak-anak cowo, mereka ketawa. Gue juga jadi ikut ketawa. Gak Cuma itu saat gue mau muter balik, gue hampir jatuh lagi, berapa mamooth yang gue bawa selama gue naik motor? Akhirnya yang naik motor gue Sutan dan gue dibelakangnya. Saat perjalanan Sutan ngendarain dengan kecepatan yang gak pernah gue gunakan, pantes gue ketinggalan mulu. 

Sampai tempat tujuan, gue langsung duduk dan menyalakan laptop, banyak wi-fi. Sugoi(hebat), surga buat gue. Gue sampai bingung mau milih wi-fi yang mana, haruskah gue menggunakan eenie-minnie?

Laptop Iqro gakbisa lagi, wi-fi bisa, sinyal penuh. Tapi lemotdh bener sumfeh ane zuzur. Akhirnya gue beserta yang lainnya main poker dan gue selalu kalah.

“Gue mau solat, lu pada gak mau solat?” –Iqro.

Ayok, akhirnya gue memutuskan solat dan solat disekolah orang lain, dengan bet sekolah gue, gue memasuki sekolah itu. Tapi, banyak keraguan saat perjalanan, gue ragu, Iqro ragu, Fathur ragu, Rama percaya diri. Emang yang percaya diri itu gak tau malu.

Dalam keraguan yang sangat dahsyat, akhirnya Fathur gugur dalam medan peran ibadah untuk mendekati diri kepada Allah. Dan, karena gue sama Iqro ditinggal Rama, gue berjalan, Iqro berjalan. Dengan penuh cengengesan seperti sepasang lesbi berkerundung yang sangat menikmati dunia.

Gue ngambil mukena, diliatin, gue make kerudung diliatin, gue liatin balik dia kayak pura-pura gak liat. Gue punya secret admirer disekolah yang baru gue pijak dan kenapa harus cewe?

Selama perjalanan balik, ada orang dari arah sebaliknya ketawa-ketawa, bet gue keliatan, langsung gue tutupin pake kerudung, Iqro langsung merubah posisi kita jalan, gue jadi ditengah-tengah atau mungkin gue bener-bener gak keliatan karena didampingi dua raksasa.

Gak lama kemudian, kami semua memutuskan pulang. Pertama, gue bener-bener bingung karena gaktau jalan, tau-taunya kerumah Rama, kedua, Yustino ngesen (gaktau tulisannya gimana) ke kanan dan gue ikut dan gue nyebrang dan gue bingung dan gue mau ditabrak dan ternyata kerumah Sutan.

Gue ditinggal, kaum wanita ditinggal sama anak cowo yang kecepatan penuh. Dan gue selalu ketinggalan. Gue berpisah dan melanjutkan jalan sendirian dari rawa panjang menuju rumah. Beruntungnya, sampai rumah gue belum ketinggalan acara favorite gue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar