Salah satu yang membuat gue bisa bahagia?
Bisa tersenyum lepas, rasanya seperti batu besar yang ada dipunggung kita jatuh, dan gak bakal ada di punggung kita lagi. Alias lega. Jalan dengan ringan, penuh kemenangan, tebar senyum disisi kanan dan kiri kita, orang-orang mulai berbisik, sampai pada akhirnya kita mendengar "itu orang gila ya?" Kitapun tertunduk, menyadari kalau ini semua berlebihan.
Kali ini gue mau ngeshare--apa yang akhir-akhir ini bisa membuat gue bahagia, yaitu when you have to deal with your past.
Ya, terima, iklas dengan lapang dada dengan masa lalu yang pernah lo hadapin, yang pernah lo sesalin kenapa ini terjadi. Rasanya, ketika kita bener-bener iklas bener-bener bahagia, karena kita gak perlu repot-repot untuk ngingat masa lalu, bahkan bisa tersenyum karena dulu punya masa lalu--yang mungkin pahit.
Mungkin masa lalu cuma kenangan yang tersimpan diotak kita, atau kalau lo punya buku harian yang selama ini lo simpen dibawah tempat tidur yang gak mungkin ada orang yang baca, dan mungkin--masa lalu bilamana kita mengingatnya rasanya seperti lagi ditabok atau lagi have fun sama gebetan.
Dan kita semuapun sadar, kalau masa lalu hanya terjadi sekali, kita gak bisa membuat untuk kedua kalinya, walaupun kegiatannya sama tapiwatunya beda dan rasanya pasti beda.
Misalnya, sekolah lo bakal ngadain perpisahan kemana ya, misalnya ke Jogja, lo pasti bakal ngerasain perbedaan saat ikut perpisahan di Jogja, sama saat keluarga lo ke Jogja lagi. Yang tersisa hanya ingatan kita, tempat mana yang kita ingat dan sedang apa kita.
Dan kita semuapun sadar, masa lalu merupakan jalan yang telah kita lewati, kita akan merasa males, mager, capek kalau muter balik ke tempat yang mungkin buat lo nyaman, tapi pada saat lo coba balik dan sampai ke tempat tujuan, lo bakal bilang "jalanannya udah hampa, sudah gak berpenghuni. Buat apa gue balik kesini lagi."
Pada nyatanya, kita akan selalu jalan ke depan bukan ke belakang, semakin jauh kita jalan ke depan semakin banyak peristiwa yang terjadi, sedangkan kalau kita cuma jalan ditempat atau jalan mundur akan timbul kebosanan yang pasti wajar terjadi.
Dan, di dalam perjalanan tidak selalu berjalan mulus, lo tau jalanan di Indonesia ancur bener, bagaikan kita jalan menggunakan motor, ketika lo selalu jalan di jalan ancur lama-lama mesin motor lo ancur. Atau kalau diartikan lama-lama diri lo rapuh ketika lo 'merasa' banyak masalah di hidup lo.
Ya, memang hidup itu seperti itu, banyak hambatan sebelum kita mengetahui arti hidup sebenarnya.
Dan, karena jalan hidup yang tidak selalu berjalan mulus, dan belum terselesaikan, lo kepikiran terus, bahkan ada yang sampai bales dendam ngotot.
Tapi, menurut gue bales dendam untuk masa lalu di masa depan, gak ada artinya. Buat apa? Bukannya nantinya ada yang menghukum semua orang yang jahat kepada kita? Misalnya hukum alam--karma.
Itu gue rasain dalam minggu ini, ketika gue deal dengan apa yang pernah di perbuat orang lain, dan anggap guelah yang salah.
Rasanya gak benar-benar buruk, justru gue seneng, karena orang lain yang gue liat sekarang udah tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Entahlah gue cukup bahagia.
Wassalam.
Bisa tersenyum lepas, rasanya seperti batu besar yang ada dipunggung kita jatuh, dan gak bakal ada di punggung kita lagi. Alias lega. Jalan dengan ringan, penuh kemenangan, tebar senyum disisi kanan dan kiri kita, orang-orang mulai berbisik, sampai pada akhirnya kita mendengar "itu orang gila ya?" Kitapun tertunduk, menyadari kalau ini semua berlebihan.
Kali ini gue mau ngeshare--apa yang akhir-akhir ini bisa membuat gue bahagia, yaitu when you have to deal with your past.
Ya, terima, iklas dengan lapang dada dengan masa lalu yang pernah lo hadapin, yang pernah lo sesalin kenapa ini terjadi. Rasanya, ketika kita bener-bener iklas bener-bener bahagia, karena kita gak perlu repot-repot untuk ngingat masa lalu, bahkan bisa tersenyum karena dulu punya masa lalu--yang mungkin pahit.
Mungkin masa lalu cuma kenangan yang tersimpan diotak kita, atau kalau lo punya buku harian yang selama ini lo simpen dibawah tempat tidur yang gak mungkin ada orang yang baca, dan mungkin--masa lalu bilamana kita mengingatnya rasanya seperti lagi ditabok atau lagi have fun sama gebetan.
Dan kita semuapun sadar, kalau masa lalu hanya terjadi sekali, kita gak bisa membuat untuk kedua kalinya, walaupun kegiatannya sama tapiwatunya beda dan rasanya pasti beda.
Misalnya, sekolah lo bakal ngadain perpisahan kemana ya, misalnya ke Jogja, lo pasti bakal ngerasain perbedaan saat ikut perpisahan di Jogja, sama saat keluarga lo ke Jogja lagi. Yang tersisa hanya ingatan kita, tempat mana yang kita ingat dan sedang apa kita.
Dan kita semuapun sadar, masa lalu merupakan jalan yang telah kita lewati, kita akan merasa males, mager, capek kalau muter balik ke tempat yang mungkin buat lo nyaman, tapi pada saat lo coba balik dan sampai ke tempat tujuan, lo bakal bilang "jalanannya udah hampa, sudah gak berpenghuni. Buat apa gue balik kesini lagi."
Pada nyatanya, kita akan selalu jalan ke depan bukan ke belakang, semakin jauh kita jalan ke depan semakin banyak peristiwa yang terjadi, sedangkan kalau kita cuma jalan ditempat atau jalan mundur akan timbul kebosanan yang pasti wajar terjadi.
Dan, di dalam perjalanan tidak selalu berjalan mulus, lo tau jalanan di Indonesia ancur bener, bagaikan kita jalan menggunakan motor, ketika lo selalu jalan di jalan ancur lama-lama mesin motor lo ancur. Atau kalau diartikan lama-lama diri lo rapuh ketika lo 'merasa' banyak masalah di hidup lo.
Ya, memang hidup itu seperti itu, banyak hambatan sebelum kita mengetahui arti hidup sebenarnya.
Dan, karena jalan hidup yang tidak selalu berjalan mulus, dan belum terselesaikan, lo kepikiran terus, bahkan ada yang sampai bales dendam ngotot.
Tapi, menurut gue bales dendam untuk masa lalu di masa depan, gak ada artinya. Buat apa? Bukannya nantinya ada yang menghukum semua orang yang jahat kepada kita? Misalnya hukum alam--karma.
Itu gue rasain dalam minggu ini, ketika gue deal dengan apa yang pernah di perbuat orang lain, dan anggap guelah yang salah.
Rasanya gak benar-benar buruk, justru gue seneng, karena orang lain yang gue liat sekarang udah tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Entahlah gue cukup bahagia.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar