Gimana ya, gue sebenernya kasian sama dia jadi gue coba buat dia makin seneng. Kok sekarang jadi gimana ya...gue takut nanti dia malah sakit hatinya.
Yap, kemungkinan kalimat diatas, kalimat yang tepat menggambarkan orang yang mencoba bikin orang lain seneng karena dirinya, tapi malah buat diri sendiri datar aja atau mungkin bingung.
Semua orang ingin membuat orang lain pro atau seneng karena dirinya, entah dari tingkah laku, memberlakukan orang lain. Tapi, sayangnya, kita gak bisa nyenengin semua orang atau orang yang kita jumpai.
Dan terkadang dari niat yang baik nan mulia ini kadang membawa dampak buruk nantinya, yang entah lambat atau cepat akan kelihatan dampaknya.
Misalnya, jika lo menerima orang yang suka sama lo tapi lo sendiri gak ada rasa sama dia, dan jadian, pacaran.
Dia-orang yang suka sama lo, terlihat sangat-sangat bahagia karena memiliki lo, dia terlihat sangat sayang dengan lo, terus muncul dipikiran, "wah dia bahagia banget sama gue ya."
Akhirnya lo ikutin arus yang dia bawa, lo bener-bener ngikutin arus dia sampai lo tersadar, "gue ngelakuin ini untuk apa? Apa untungnya?"
Ya, pada nyatanya, lo gak suka sama dia sama sekali.
Akhirnya, lo mencoba menjauh, lebih jauh sampai dia merasa bersalah. Dia bingung, kenapa dengan diri lo, dia bingung salah apa yang dia perbuat.
Sampai, lo coba untuk memberanikan diri melepas orang yang lo pengen senengin tapi ternyata hal seperti itu gak bisa bikin lo bahagia sama sekali.
"Gue mau putus sama lo."
"Kenapa?"
"Maaf, tapi dari pertama kita jadian gue gak suka sama lo, gue kasian, gue kira lo bakal bisa buat gue nyaman, ternyata engga. Gue tetep gak suka sama lo."
Dari kata-katanya yang super pahit bin nyelekit, mungkin dia setelah dia mendengar apa yang lo bilang, dia sudah babak belur terlalu parah, ya di hatinya.
Seperti butuh operasi, tapi tidak ada dokter yang bisa menyanggupi.
Hanya dia yang menyakiti dirinya yang mampu mengeringkan luka babak belur.
Sungguh, semua orang tidak ingin dikasihanin, semua orang selalu ingin berjuang dengan diri sendiri tanpa bantuan orang lain, apalagi sampai orang lain kasihan. Apa sebegitu menyedihkan?
Wassalam.
Yap, kemungkinan kalimat diatas, kalimat yang tepat menggambarkan orang yang mencoba bikin orang lain seneng karena dirinya, tapi malah buat diri sendiri datar aja atau mungkin bingung.
Semua orang ingin membuat orang lain pro atau seneng karena dirinya, entah dari tingkah laku, memberlakukan orang lain. Tapi, sayangnya, kita gak bisa nyenengin semua orang atau orang yang kita jumpai.
Dan terkadang dari niat yang baik nan mulia ini kadang membawa dampak buruk nantinya, yang entah lambat atau cepat akan kelihatan dampaknya.
Misalnya, jika lo menerima orang yang suka sama lo tapi lo sendiri gak ada rasa sama dia, dan jadian, pacaran.
Dia-orang yang suka sama lo, terlihat sangat-sangat bahagia karena memiliki lo, dia terlihat sangat sayang dengan lo, terus muncul dipikiran, "wah dia bahagia banget sama gue ya."
Akhirnya lo ikutin arus yang dia bawa, lo bener-bener ngikutin arus dia sampai lo tersadar, "gue ngelakuin ini untuk apa? Apa untungnya?"
Ya, pada nyatanya, lo gak suka sama dia sama sekali.
Akhirnya, lo mencoba menjauh, lebih jauh sampai dia merasa bersalah. Dia bingung, kenapa dengan diri lo, dia bingung salah apa yang dia perbuat.
Sampai, lo coba untuk memberanikan diri melepas orang yang lo pengen senengin tapi ternyata hal seperti itu gak bisa bikin lo bahagia sama sekali.
"Gue mau putus sama lo."
"Kenapa?"
"Maaf, tapi dari pertama kita jadian gue gak suka sama lo, gue kasian, gue kira lo bakal bisa buat gue nyaman, ternyata engga. Gue tetep gak suka sama lo."
Dari kata-katanya yang super pahit bin nyelekit, mungkin dia setelah dia mendengar apa yang lo bilang, dia sudah babak belur terlalu parah, ya di hatinya.
Seperti butuh operasi, tapi tidak ada dokter yang bisa menyanggupi.
Hanya dia yang menyakiti dirinya yang mampu mengeringkan luka babak belur.
Sungguh, semua orang tidak ingin dikasihanin, semua orang selalu ingin berjuang dengan diri sendiri tanpa bantuan orang lain, apalagi sampai orang lain kasihan. Apa sebegitu menyedihkan?
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar