Bagiamana perasaan gue untuk hari ini?? (gaktau siapa yang nanya, anggep aja lagi ngomong sendiri.)
Jawaban: pengalaman baru. (pake titik)
Krik...krik...
Gue disuruh dateng ke sekolah jam 6 karena ada penilaian tim akreditasi jam 6, dan sumpah gue mager.
Gue pasang alarm jam 2 pada jam 10, yang artinya gue cuma punya waktu tidur 3 jam, alasannya karena mau nonton barca dan abis itu mau baca buku.
Tapi apa yang terjadi??
Gue sama sekali gak denger alarm, dan gue bangun jam setengah 6. Langsung makan, ya you know lah apa yang lo rasain setelah tidur.
Karena, nyawa gue belum sepenuhnya terkumpul abis makan gue tidur-tiduran sampai gue sadar jam 5.52. MATI GUE DITAGIHIN SAMPE KAPAN SAMA KAK RIO KALO TELAT.
Gue mandi, mengalami sedikit hambatan, jari gue kejepit pintu karena buru-buru dan motor gue susah dikeluarin. Bagus cyinnn.
Sebelumnya gue sadar dompet yang gue bawa gak ada isinya, ya isinya cuma kartu identitas siswa. Apa gunanya??
Bensin gue sekarat, apa yang harus gue lakukan? Ngutang dulu di SPBU, mana terima. Kampret, gimana biar awet. Selama diperjalanan fokus gue akan jalan terbagi dua, sambil ngeliatin persedian bensin diapalah itu namanya.
Beruntunglah, gue bisa sampai sekolah, gue mulai mikir gimana pulangnya.
Ke lab, tempat basecamp EC, gue liat gak ada orang, tau-taunya lagi pada duduk dibawah, gue ngos-ngosan, susah nafas. Langsung latihan karena gue gantiin Adiba.
Nafas belum bener, ada suara setan.
"RAFA MANA POP ICE...POP ICE...POP ICE." Ampuni hamba akan dosa-dosaku sehingga engkau memperdengarkanku suara jeritan setan.
Gue mencoba ceritain semuanya, dengan suara ngos-ngosan gue, tapi....
"BIARIN KAN SAYA GAK TAU ITU."
Makanya saya kasih tau.
Gue kembali latihan, sedangkan Kak Rio pergi untuk demo nanti EC kapan tampilnya.
Kak Rio, Astarie, dan Olivia dateng.
"AYO KE LAPTEN SEKARANG."
Nafas woi nafas dulu.
Gue ke lapten paling terakhir karena gue males, bersama adek kelas, ya sekarang saya seorang kaka kelas. Bener-bener ribet.
Gue disuruh jalan ke lapten akhirnya gue nyambut penilai akreditasi di depan gerbang. Apaan lagi...Cape dechhhh.
Selesai ngeliatin sambutan, gue jalan lagi ke lapangan, diri doang iya.
Gue rasa jantung gue masih di lapten.
Karena gue gak ngerasain apa-apa, mungkin gue yang paling tenang di antara yang lain, dan paling diem. Karena gue sama sekali gak ngerasain apa-apa.
Kayak deg-degan, tangan dingin, atau apapun hal mengerikan kalau kita mau di nilai.
Pertamanya dateng tim akreditasi yang nanya apalah, gue sendiri gak denger karena bukan nanya sama gue. Salah satunya "Bagaimana tentang kepala sekolah kamu?" (in English.) Lah nanya begitu, apa peduli?
Lalu, datang lagi, orang ini bilang dia gak suka bahasa inggris karena emang pemikiran dia berbeda, ya, pemikiran semua orang beda-beda.
Gue selalu nganggep bahasa inggris itu PENTING BANGET. Ya, untuk berkomunikasi, untuk menambah pengetahuan, website-website yang biasa gue kunjungi juga bahasa inggris. Ya kalau gue males bahasa inggris, gue gak bakal ngerti.
Sedangkan dia, beranggapan "dengan belajar kimia itu pasti sukses." Well, walaupun kita emang sehari-hari selalu pake bahan kimia, misalnya kita mandi, makananpun banyak yang dikasih bahan kimia, air putihpun diolah dengan bahan kimia, dari mulai botolnya dan air itu sendiri.
Gue pernah menemukan fakta kalau sekarang banyak air mineral yang udah gak diperiksa lagi, jadi ya bisa disamakan dengan air kran.
Tapi, ya kesuksesan tidak bisa diprediksi.
Setelah penilaian tim akreditasi, gue dan yang lainnya langsung ke lab, buat makan, main, dan tiduran. Gue, Astarie, Olivia menunggu saat sekolah tiba. Sedangkan Kak Rio, Kak Raras, Lakky males ke kelas.
Gue menghabiskan waktu disekolah selama 12 jam, dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar