Halaman

Rabu, 14 Agustus 2013

Desa dan Kota.

Hallo!! Gimana pasca lebarannya? Duitnya menumpukkah??? 

Oke, selalu sok asik, dan masih tercium jelas gimana bau dari duit baru itu, dan jangan tanya sekarang duitnya udah gak ada didompet...

Mudikkah kalian semua? Kemanakah??? Macetkah bagi anda yang menggunakan mobil pribadi?? Kasian deh, bukannya refreshing malah stress gara-gara macet.

Lama gak update artikel, karena gue sendiri ke desa anta berantah yang susah sekali mendapat sinyal, jaman sekarang hidup selalu terhubung oleh sinyal, kalau gak, ya idupnya datar banget.

Begitu juga gue yang berharap di rumah nenek gue pasang wi-fi biar gue betah, itu menurut pemikiran sempit gue waktu itu. Dan sepupu gue bilang "walaupun ada wi-fi disini tetep gak mau tinggal lama disini, kayak gak ada kehidupan."

Yak, bener banget, gue setuju. Kerjaan gue di rumah nenek gue adalah makan, tidur, makan, tidur, nonton TV sampai apal beberapa dialog dalam iklan tertentu, sedikit sakit karena kebanyakkan tidur.

Selain itu emang di desa sepi banget, menurut gue yang paling rame itu kalau ada tukang baso lewat, udah gue gaktau lagi.

Bosen bangetkan? Beda sama di kota, sibuk, ramai, dan lain-lain (maksut dari dan lain-lain disini karena gue gaktau apalagi.)

Nah, kali ini gue mau membahas perbedaan suasana di desa dan di kota. 



1. Di desa susah nyari fasilitas, di kota dimana-mana.
Sinyal disana susah banget dicari, nah begitu juga dengan fasilitas, kalau di kota kita dapet fasilitas kayak apa gitu apa aja (apasih) pokoknya lo bakal ngerasa lebih gampang nyari fasilitas di kota daripada di desa. 

2. Di desa airnya bau, sedangkan di kota gak ada rasanya.
Ya mungkin udah gak semua desa kayak gini, atau mungkin engga demikian. Tapi, di rumah nenek gue begitu, gue keramas rambut gue jadi bukan wangi samponya tapi bau airnya, begitu juga badan gue. Tapi, air bersih harus tetep dilestarikan coy, karena di bumi lebih banyak air laut daripada air tawar, sedangkan air yang memenuhi kebutuhan sehari-hari kita adalah air tawar, dari minum, mandi, cebok dan lain-lain.

3. Makanan desa dan makanan kota.
Ini juga beda, nasi goreng yang rame di desa belum tentu enak di mulut orang kota, kadang terlalu hambar, kurang asin dan kesannya kadang kurang enak. Beda sama nasi goreng langganan gue yang rasanya bener-bener bikin gue momogi (mo mo lagi).

4. Di desa sepi sedangkan di kota rame.
Seperti yang udah gue bilang diatas, di desa itu sepi banget bahkan kayak bener-bener gak ada kehidupan disini, ya termasuk gue kalau disana juga cuma tidur doang, sedangkan di kota, ah sudahlah emang kota untuk berkerja ya jadi ramai-ramai.

5. Kedaerahan di desa dan di kota.
Jelas ini beda banget, di kota kita yang cendrung cuek akan hal-hal tradisi nenek moyang yang kadang bersifat gaib atau gak bisa dinalarin, sedangkan di desa....uhm...gak usah dijelasin deh, gue juga gak boleh bilang orang lain jadi ya hati-hati aja yang cuma pacaran iseng sama anak desa. 

Cukup sekian dari gue, wassalam dan gunakan uang THR sebaik mungkin #salah.

Sumber gambar: Google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar