Gak kerasa minggu ini adalah minggu terakhir liburan, seneng gak? Nanti bakal ada suasana baru, kayak kelas baru, pelajaran baru, guru yang ngajar juga bisa gak seperti dulu lagi, sepatu baru, buku baru, status tetap, pacar juga tetap (bagi yang punya).
Memang hidup itu harus selalu berpindah menuju tangga satu ke tangga selanjutnya yang lebih tinggi, akan sangat menyedihkan jika kita selalu berada ditangga yang sama dalam waktu yang lama.
Dan dibutuhkan banyak perjuangan dalam mengambil resiko, keputusan agar bisa mencapai tangga yang paling atas. Tangga yang paling atas buat gue sendiri adalah mencapai kebahagian dan cita-cita, itu masih sangat jauh buat gue...lebih dari sangat jauh bahkan.
Apa lo percaya tentang hidup yang gak adil? Contohnya seperti ini:
Dua orang, si A dan si B, si A sangat rajin dan keras kepala demi mencapai cita-citanya, dia habiskan semua waktu untuk berusaha semampu dia, sedangkan si B agak pemalas dan merasa bodo amat dengan kehidupannya nantinya.
Si A selalu berusaha dan selalu tidak mencapai hasil maksimal atau bahkan gagal, tapi si B sekali mencoba mendapat hasil positif, ia berhasil.
Seberapapun si A mengeluarkan tangisannya, seberapa besarnya usahanya untuk mencapai tangga yang paling tinggi, dia gak akan bisa mencapai tangga tertinggi, dia hanya bisa mendekati, tapi saat ia mulai mendekatinya lebih dekat, tangganya makin jauh, seperti si A gak punya kesempatan berada di tangga tertinggi.
Sedangkan si B, dia sukses besar, bahkan dengan mudahnya ia mencapai tangga yang paling atas.
Perasaan si A campur aduk, iri terhadap si B. Si A selalu menyalahkan diri dia sendiri dan waktu yang ia habiskan untuk berusaha.
Hidup Itu Gak Adil.
Gue sampai nangis buat permisalan itu hahaha emang agak cengeng ya.
"Don't wait for our luck."
Ini kata-kata gue kutip dari lagu The Script feat Will.I.am yang Hall of Fame. Keberuntungan gak selalu berpihak terus kepada kita, ada kalanya kita memang harus berusaha walaupun menurut kita akan sia-sia. Tapi, hidup yang paling sia-sia adalah life for to do nothing. Jangan hanya mengandalkan keberuntungan, tapi buat kita jadi orang seberuntung mungkin.
"Jangan malu berbuat kesalahan."
Siapa yang peduli kalau kita berbuat salah? Oj iya, ada ya. Bahkan orang-orang bakal mengingat kesalahan kita daripada kebaikan kita. Itu benar, tapi siapa yang peduli dengan pemikiran orang lain tentang kehidupan kita? Untuk menjadi seseorang yang selalu mengikuti arus pemikiran orang lain, adalah hal tersakit hati yang pernah dijalanin, percaya, gue pernah ngalamin ini. Dan berujung menjadi orang lain. Itu menyedihkan.
"Rezeki kita sudah di atur dengan YME."
Itu benar, semaksimal kita berusaha untuk mencapai tujuan kita, tapi jika Allah berkehendak lain dari tujuan kita "Jadilah Maka Jadilah." Kita gak akan bisa mengelak, apalagi menyalahkan tuhan, dosa coy, siapa yang menciptakan kita kalau bukan Allah. Tapi, Allah tidak akan merubah nasib seseorang ketika orang itu gak berusaha untuk merubah nasibnya.
Apabila kita berada di jalan buntu, hancurkan tembok yang ada di jalan buntu, terus berjalan. Ini kata-kata dari tin-tin tapi gue lupa ngomongnya gimana, gue bikin aja sendiri.
Hal baru bisa mencapai kebahagiaan kita sendiri, sedangkan apabila kita terlalu nyaman ditangga itu kita akan membuat kehidupan kita sendiri jenuh, tidak ada harapan.
Ketika kita menaiki tangga akan terasa lebih lelah dibandingkan dengan turun. Itu karena kita membutuhkan tenaga untuk melihat apa yang ada diujung tangga daripada kita turun tangga yang dasarnya udah kelihatan.
Di bumi terdapat gaya gravitasi yang berarti apabila kita jatuh dari sesuatu misalnya motor atau tangga akan lebih sakit, apabila kita diam ditempat itu titik kenyamanan kita karena tidak akan ada resiko yeng terjadi, kemudian apabila kita mencoba untuk terbang kita akan merasakan kebahagiaan sendiri, sayangnya kita gak akan bisa terbang kecuali dengan pesawat atau balloon zeppelin atau alat yang bisa membuat kita merasa terbang.
Tapi, pemikiran itu merupakan penghalang kita, kita bisa membuat kita sebahagia ketika kita mempunyai sayap ketika kita mencapai tangga paling atas dengan cara masing-masing.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar