Halaman

Sabtu, 18 Januari 2014

Pray For...

Malam mingguian ketiga di bulan Januari, yang seharian diguyur hujan tapi hujannya masih kayak bocah-bocah abg labil. Beruntungnya, rumah gue mati lampu jam 3, saat gue ambil minum karena serak abis tidur dan gue langsung ngibrit ke kamar karena kaget.

Abis itu gue mengerang-ngerang karena tangan gue rasanya rontok banget.

Karena pada malam sabtu gue nyuci baju untuk pertama kalinya. Bukan hal yang patut dibanggakansih, apalagi gue cewek. Ya, tapi sebagai anak kamar yang tiba-tiba menjadi-pembantu-dadakan. Otot-otot gue kaget, jadi saat pertama kali gue nyuci, gue langsung mengerang-ngerang.


Di tengah malam, keadaan mati lampu, hujan gede, dan berteriak tanpa suara.

Aku tidak butuh suaraku untuk di dengar~

Ngomong-ngomong soal hujan yang memang sekarang adalah musim hujan. Menurut BMKG, curah hujan tahun ini lebih rendah daripada tahun sekarang. 

Tapi tetap saja, banjir tidak dihindari.

Dari pagi, gue mantengin TV, beritanya 90%  banjir terus, liputan langsung, dan kadang gue bisa menyaksikan berita yang sama dalam waktu kurang dari satu jam. Ya, begitulah orang Indonesia, terlalu heboh dan monoton.

Sorry, tapi gue juga cukup berduka buat korban banjir, yang mungkin suatu saat nanti rumah gue bakal kena banjir juga kalau dari sekarang kita gak perbaiki.

Dan 10% berita tentang keadaan Sinabu, tentang Ibu Negara gitu yang ngambek gara-gara dihujat tentang seringnya update tweet dan instagram saat Indonesia lagi banyak musibah.

Si doi gak terima gitu, sampai dia ceramah-ceramah ungkapin kekesalannya, tapi yang gue bingung, ditengah-tengah doi curhat, doi malah bilang tentang musibah di Australia, Filiphina. Gue gak ngerti apa nyambungnya, tapi kenapa gak nyambung banget. Serius. 

Ah, sudahlah itu terlalu aneh.

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar