Halaman

Sabtu, 02 November 2013

Wake Up! The World is Cruel.

"Buat apa buang-buang waktu pacaran sama seseorang, tapi cuma sekadar status? Kayak anak kecil aja, yang cinta monyet."

Akhir-akhir ini gue sering ngomong gitu di depan kaca, karena gue gak tau apa maksut gue harus-selalu ngomong gini.

Mungkin untuk beberapa orang yang kenal gue dan tahu gue, gue terlihat seperti "gue sangat ingin pacaran" kenyataannya gue gak pernah berharap kayak gitu.

Gue suka sama seseorang bukan berarti gue ingin memiliki dia sebagai pacar, gue menyatakan gue suka sama dia bukan berarti gue sangat-ingin-pacaran. Alasannya cuma satu, gue hanya membuat diri gue gak menyesal kemudian harinya.

Menyesal? Maksutnya...

Hubungan berteman dengan sesama manusia, gue artiin sebagai hubungan yang berlangsung sementara. Sedeket apapun lo sekarang sama seseorang, pasti entah kapan lo bakal ngerasa cuma sekadar kenal, dan akhirnya jauh. Lo jadi gak punya kesempatan lagi untuk meluapkan apa yang ada di hati lo. Lo cuma bisa menyesal, "semuanya terlambat, gue udah terlalu kaku sama dia sekarang."

Gue masih percaya kata-kata "Janji cuma berlangsung sementara, rasa sayang cuma berlangsung sementara, hubungan manusia cuma berlangsung sementara." Dengan kata lain, semuanya akan kadaluarsa pada waktunya, kita hanya harus menikmati waktu yang tersisa sebelum semuanya kadaluarsa.

Lo mau janji "gue gak akan berubah.", "janji ya kita bakal terus keep in touch." THAT'S ALL BULLSHIT, NO ONE CAN PROVE IT.

Coba kalo ngomongnya "gue gak akan berubah 3 tahun lagi dari sekarang.", "janji ya kita bakal keep in touch 1 tahun lagi dari sekarang." Gue akan dengan senang hati, percaya.

Kenapa? 

Karena dunia ini terlalu egois untuk memikirkan tentang keloyalan, tentang kenyamanan. Dunia seakan-akan menarik kita untuk menjadi egois, untuk menjadi pemangsa.

Bukankah kita kadang seperti merasakan, "dulu dia bilang gak sesuai dengan kenyataannya sekarang."

Atau mungkin kita merasa, "tingkat kenyamanan gue sama dia udah gak sama, gue udah gak ngerasanya nyaman lagi kayak waktu dulu."

Waktu berubah terus berjalan, sehingga situasi menjadi berubah. Dalam hitungan detik saja mood seorang cewek bisa berubah total, apalagi dunia yang sudah terbalik?

Kita tidak sepenuhnya bisa menjaga apa yang kita pernah bicara sebelumnya, dan kita juga tidak sepenuhnya bisa menjaga hubungan semua manusia yang ada di dunia ini.

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar