Hallooooo~ udah lama gak bikin artikel baru lagi.
Jadi, ada yang nanya gue kemana aja? Oh I see you.
Gue kesekolah aja kok, cuma ya gitu banyak ulangan dan pr, hari ini aja ada ulangan 3 tapi B. Jepang gak jadi ulangan dan TIK gak ada gurunya, jadi cuma Matematika doang. Jadi, ya sudahlah tidak usah dipikirkan lagi.
Dari kemaren gue pulang malem terus.
Gue mau menceritakan tentang kemaren malem...
"Oy lo ikut nyeplokin Tantrikan?"
"Jadolah."
kemaren adalah hari ulang tahun Tantri, jadi ucapkan Happy Birthday untuk Tantri a.k.a Leak a.k.a Nenek Gayung a.k.a Kayon dan lain-lain.
Saat ini gue lagi nulis artikel sambil nonton Olympus Has Fallen, mata gue di depan layar laptop terus, jadi gue gak ngerti ceritanya paling nanti ketiduran. #mablang.
Strategiperang nyeplokin Tantri sudah di persiapkan dengan Egit, sedangkan gue cuma ikut, ngekor.
Sejujurnya gue sangat kudet saat itu.
Untuk apa membeli kue dua?
Untuk apa Afifah nyuruh gue buat Naresha keluar?
Untuk apa Iqro dan Humaira mencari ke tukang dvd bajakkan nyari Friend with Benefit? Oh kalau ini gue cukup tau.
Dalam perjalanan gue selalu paling terakhir karena gue emang pengendara cukup handal untuk masalah jalan paling lama. Selalu saja.
Gue dan yang lainnya parkir di lapangan deket rumah Tantri dan manggil Tantri kemudia kabur, akhirnya kita menyusun kembali strategi karena ada yang nyiram air bau comberan, oke bukan itu alasannya, alasannya hanya strategi tidak efektif.
Di bagi dua kelompok, ada yang dari kanan rumah Tantri dan kiri. Gue masuk ke kelompok bagian kanan, gue taro tas gue karena berat di tempat, biasa kucing eek, di pasirnya. Sungguh aku terlalu polos tuan.
Kita manggil Tantri, dan si Tantri keluar, langsung ngeliat kanan-kiri kelompok gue ketauan dengan menyebut nama satu-satu yang teridentifikasi oleh mata Tantri.
Langsung ke Tantri sedenger gue si Vadhia minta numpang kencing di rumah Tantri. Alasan yang tidak masuk akal.
Kita mulai bergerombolan ke Tantri, si Tantrinya masuk dia sudah mengira kita akan men-ceplok-in. Kita membuat alasan dengan "Karena ada Firyan jadi di luar aja." akhirnya si Tantri berhasil digulingkan keluar. Dan...
Peletok...
Itu bunyi telur pecah gak sih? Kayaknya bukan...
Satu telur, Dua telur, kopi, tepung. This is it, kue muka Tantri ala temen-temen Tantri.
Kenapa ada dua kue?
Hari sebelumnya, Naresha ulang tahun, jadi ya dia di ceplokin juga, patungan beli kue juga, dan dia gak tau apa-apa.
Kasian amat, beli kue buat sendiri, patungan sendiri...
Kita teman bukan Naresha...
Gue pulang duluan karena si Naresha minta pulang duluan dan gue juga mau belajar karena hari ini katanya ada dua ulangan dan dua mata pelajaran gak jadi ulangan dan mood gue saat itu kurang bagus.
Berapakah kata dan yang terdapat di paragraf terakhir?
Wassalam.
Jadi, ada yang nanya gue kemana aja? Oh I see you.
Gue kesekolah aja kok, cuma ya gitu banyak ulangan dan pr, hari ini aja ada ulangan 3 tapi B. Jepang gak jadi ulangan dan TIK gak ada gurunya, jadi cuma Matematika doang. Jadi, ya sudahlah tidak usah dipikirkan lagi.
Dari kemaren gue pulang malem terus.
Gue mau menceritakan tentang kemaren malem...
"Oy lo ikut nyeplokin Tantrikan?"
"Jadolah."
kemaren adalah hari ulang tahun Tantri, jadi ucapkan Happy Birthday untuk Tantri a.k.a Leak a.k.a Nenek Gayung a.k.a Kayon dan lain-lain.
Saat ini gue lagi nulis artikel sambil nonton Olympus Has Fallen, mata gue di depan layar laptop terus, jadi gue gak ngerti ceritanya paling nanti ketiduran. #mablang.
Strategi
Sejujurnya gue sangat kudet saat itu.
Untuk apa membeli kue dua?
Untuk apa Afifah nyuruh gue buat Naresha keluar?
Untuk apa Iqro dan Humaira mencari ke tukang dvd bajakkan nyari Friend with Benefit? Oh kalau ini gue cukup tau.
Dalam perjalanan gue selalu paling terakhir karena gue emang pengendara cukup handal untuk masalah jalan paling lama. Selalu saja.
Gue dan yang lainnya parkir di lapangan deket rumah Tantri dan manggil Tantri kemudia kabur, akhirnya kita menyusun kembali strategi karena ada yang nyiram air bau comberan, oke bukan itu alasannya, alasannya hanya strategi tidak efektif.
Di bagi dua kelompok, ada yang dari kanan rumah Tantri dan kiri. Gue masuk ke kelompok bagian kanan, gue taro tas gue karena berat di tempat, biasa kucing eek, di pasirnya. Sungguh aku terlalu polos tuan.
Kita manggil Tantri, dan si Tantri keluar, langsung ngeliat kanan-kiri kelompok gue ketauan dengan menyebut nama satu-satu yang teridentifikasi oleh mata Tantri.
Langsung ke Tantri sedenger gue si Vadhia minta numpang kencing di rumah Tantri. Alasan yang tidak masuk akal.
Kita mulai bergerombolan ke Tantri, si Tantrinya masuk dia sudah mengira kita akan men-ceplok-in. Kita membuat alasan dengan "Karena ada Firyan jadi di luar aja." akhirnya si Tantri berhasil digulingkan keluar. Dan...
Peletok...
Itu bunyi telur pecah gak sih? Kayaknya bukan...
Satu telur, Dua telur, kopi, tepung. This is it, kue muka Tantri ala temen-temen Tantri.
Kenapa ada dua kue?
Hari sebelumnya, Naresha ulang tahun, jadi ya dia di ceplokin juga, patungan beli kue juga, dan dia gak tau apa-apa.
Kasian amat, beli kue buat sendiri, patungan sendiri...
Kita teman bukan Naresha...
Gue pulang duluan karena si Naresha minta pulang duluan dan gue juga mau belajar karena hari ini katanya ada dua ulangan dan dua mata pelajaran gak jadi ulangan dan mood gue saat itu kurang bagus.
Berapakah kata dan yang terdapat di paragraf terakhir?
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar